Jangan Sampai Kesehatan Anak Didik Terancam

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Legislator Kalsel Minta Pertimbangkan Lagi Sekolah Tatap Muka

Banjarmasin, BARITO – Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan M Luthfi Saifuddin meminta Dinas Pendidikan atau pihak terkait mempertimbangkan kembali rencana pembelajaran tatap muka di sekolah pada Januari 2021 nanti.

“Kendati pandemi Covid-19 di Kalsel mulai melandai, tetapi pada daerah tertentu masih terjadi peningkatan yang berfluktuasi,” ujarnya di Banjarmasin, Rabu (16/12).

Dia menunjuk peta penyebaran Covid-19 di Kota Banjarmasin, yang kembali diwarnai zona merah pada dua kelurahan.
“Padahal, sebelumnya kedua Kelurahan tersebut sudah berstatus zona hijau, tetapi dengan tidak terduga menjadi zona merah. Hal tersebut harus diwaspadai, terutama bagi kelurahan yang berdekatan,” kata Luthfi.
Dia khawatiran kemungkin terjadi serangan gelombang kedua wabah virus Corona di Kalsel,
“Menurut beberapa perkiraan, jika terjadi gelombang kedua serangan wabah virus Corona, akan sangat dahsyat dan akibatnya pun cukup mengerikan,” ujar legislator dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu.

Karena itu, dia meminta, Dinas Pendidikan dan pihak sekolah harus betul-betul memikirkan lebih matang rencana mengaktifkan kembali pembelajaran tatap muka di sekolah pada Januari 2021.
“Kita tidak ingin hasil belajar tatap muka dalam mas pandemi Covid-19 tidak maksimal, malah kesehatan anak didik terancam,’’ demikian Luthfi.
Sebelumnya diberitakan, munculnya kembali zona merah penyebaran Covid-19 di dua kelurahan di Kota Banjarmasin membuat pembelajaran tatap muka sekolah-sekolah di kawasan tersebut, yang rencananya dibuka Januari 2021, terancam batal.
‘’Jika zona merah tersebut bertahan hingga awal tahun ajaran baru, rencana pembelajaran tatap muka di SD dan SMP di wilayah zona merah itu terpaksa ditunda dulu,’’ kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, Selasa lalu.
Sebagaimana diberitakan, wilayah Kota Banjarmasin kembali diwarnai zona merah atau area risiko tinggi penyebaran Covid-19. Ada dua kelurahan yang semula zona hijau kembali menjadi zona merah, yakni Kelurahan Pemurus Dalam di Banjarmasin Selatan dan Pelambuan di Banjarmasin Barat.
Lebih lanjut, Totok mengatakan, pihaknya tidak ingin mengambil risiko. Meskipun menurut revisi Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, zona risiko penyebaran Covid-19 tidak akan menjadi patokan untuk menggelar sistem pembelajaran tatap muka.
“Memang zona risiko tidak lagi menjadi pertimbangan utama dalam SKB 4 Menteri, Tapi kita tidak mau mengambil risiko. Siapa yang menjamin siswa tidak terpapar Covid-19, jika sekolah yang ada di zona merah melakukan belajar tatap muka,” ujarnya.

Karena itu, rencana pembelajaran tatap muka SD dan SMP di Kota Banjarmasin, yang dimulai 4 Januari nanti, hanya akan dilakukan untuk sekolah yang ada di wilayah zona hijau dan kuning.

“Hanya zona kuning dan hijau yang akan kita dahulukan untuk buka,” ujar Totok.

Menurutnya, sistem pembelajaran tatap muka tersebut sifatnya tidak permanen atau bisa kapan saja dihentikan untuk sementara waktu.

“Kalau tiba-tiba zona di wilayah sekolah itu merah, bisa saja kita hentikan sementara waktu, untuk dievaluasi kembali dengan rentang selama 14 hari,” jelasnya.

Selain itu, siswa yang alamat tinggalnya di wilayah zona merah diimbau untuk belajar di rumah saja terlebih dahulu. Walaupun sekolahnya berada di zona hijau. ant/dan/dya

Editor: Dadang Yulistya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment