Banjarmasin, BARITO – Tatanan pemasyarakatan di situasi pandemi Covid-19 saat ini sudah mulai dilonggarkan termasuk sekolah-sekolah. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin juga sudah menjadwalkan di awal 2021 belajar tatap muka secara merata.
Menurut Kepala Disdik Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengatakan, kebijakan tersebut keluar sesuai dengan dengan revisi SKB 4 Menteri RI yang baru saja dilakukan beberapa waktu lalu. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Kesehatan (Menkes), Menteri Agama (Menag) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan BNPB Pusat.
“Evaluasi pembelajaran jarak jauh yang diterapkan selama berlangsungnya pandemi Covid-19 saat ini mempunyai banyak catatan. Ini yang menjadi pertimbangan,” tuturnya.
Kemudian, faktor lainnya adalah tumbuh kembang anak yang tidak baik dan resiko terjadinya kasus kekerasan terhadap anak di rumah.
Oleh karena itu Mendukbud mendorong kepada seluruh Pemerintah Daerah untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Namun dengan catatan, tetap memperhatikan keselamatan dan penerapan protokol kesehatan terhadap anak.
“Belajar tatap muka tapi tetap dengan protokol kesehatan,” tuturnya.
Alasan lainnnya, belajar tatap muka siap dilaksanakan kala biasanya itu juga melihat dari wilayah yang sudah termasuk zona kuning dan hijau.
“Kota Banjarmasin saat ini sudah ada 40 kelurahan yang berstatus zona hijau. Seharusnya seluruh sekolah yang ada di wilayah itu bisa menerapkan sekolah tatap muka. Tidak perlu menunggu semua wilayah jadi zona hijau,” tegasnya.
Sementara saat ini kewenangan pelaksanaan pembelajaran tatap muka hanya dipegang oleh kepala daerah. Tidak perlu lagi memerlukan rekomendasi dari Tim Gugus Tugas P2 Covid-19.
“Makanya di pemberitaan nasional menunjukkan jika zonasi resiko Covid-19 tidak menjadi pertimbangan utama dalam rencana penerapan sekolah tatap muka,” sambungnya.
Sebelumnya, pihaknya telah menggelar simulasi pembelajaran tatap muka pada 4 sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sejak Senin, 16 November 2020 yang lalu selama 10 hari.
“Kita sepakat hasil simulasi ini akan kita rapatkan pada Kamis 26 November. Jadi hari Rabu simulasi pembelajaran tatap muka ini akan berakhir,” bebernya.
Setelah itu, Disdik akan kembali menggelar pembelajaran tatap muka dalam periode transisi yang ditargetkan digelar pada awal Januari 2021.
“Jadi sesuai dengan instruksi Pak Nadiem, pada Januari nanti sekolah tingkat Paud sampai dengan SMP di Banjarmasin bisa menggelar pembelajaran tatap muka. Tidak ada lagi sekolah tatap muka per jenjang pendidikan,” tegasnya.
Kendati demikian, sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring di rumah tetap dilakukan. Karena setiap sekolah nanti akan menerapkan sistem belajar tatap muka per shift.
Untuk metode pembelajarannya sendiri akan dilakukan secara bervariasi dengan membagi dua shift, sehingga nanti akan ada kelompok siswa yang menjalani belajar tatap muka dan daring secara bergantian.
“Kedua metode pembelajaran ini tetap dilaksanakan, karena memakai shfting. Jadi sebagian siswa yang hari ini belajar tatap muka, besok mereka belajar di rumah. Begitu juga kelompok siswa yang satunya,” paparnya.
Ia mengklaim dengan dilakukannya simulasi tersebut, pihaknya bisa mencari formula yang tepat untuk menentukan metode pembelajaran di sekolah selama pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Penulis: Hamdani