Jelang PSU Pilgub, Polda Kalsel Ajak Masyarakat Jaga Kesejukan Banua

by admin
0 comments 2 minutes read

Martapura, BARITO – Upaya menjaga stabilitas keamanan, kedamaian dan kesejukan jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Kalimantan Selatan pada 9 Juni 2021 mendatang harus terus dilakukan. Hal ini tentu saja menjadi tanggung jawab bersama baik elemen masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan semua pihak karena semua kedamaian ini bisa terpelihara dengan baik berkat adanya kesadaran serta pendewasaan dalam menyikapi kondisi perpolitikan di banua.

“Kami ingin semua pihak bahu membahu saling menjaga keamanan yang sudah terjaga dengan baik,” pesan Kepala Bidang Politik Direktorat Intelijen dan Keamanan (Ditintelkam) Polda Kalsel AKBP Asep Hidayat disela kegiatan silaturahmi tatap muka bersama para tokoh agama, masyarakat dan OKP di Kabupaten Banjar, Senin (26/4/2021).

Asep Hidayat menuturkan pihak Polda Kalsel terus berupaya melakukan tupoksi secara profesional dengan harapan banua tetap damai, aman dan sejuk, karena itu silaturahmi kali ini Polda Kalsel mengundang DPD KNPI Kabupaten Banjar, MUI, Bank Kalsel, GP Ansor dan tokoh masyarakat guna mendengarkan saran sekaligus menyamakan persepsi.

“Jelang PSU sampai pelaksanaan hingga pasca, kita ingin banua tetap damai dan sejuk, termasuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas),” harapnya.

Asep menyebutkan untuk laporan yang diproses kepolisian saat ini ada tiga perkara sedang tahap proses dari sembilan laporan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalsel.

“Semua organisasi Islam, pemuda dan masyarakat agar bersama-sama menjaga kedamaian dan kesejukan terkait PSU ini,” pintanya.

Sementara itu Sekretaris MUI Kabupaten Banjar H Fauzan Asniah mengungkapkan fakta saat ini memang Kalsel cukup kondusif jauh dari suhu politik yang memanas karena masyarakat kita sudah cerdas, hanya saja untuk media sosial perlu pengawasan yang lebih intensif, karena itu pertemuan tatap muka yang digagas Direktur Intelkam Polda Kalsel ini bagian dari upaya antifitasi agar daerah kita tetap terjaga baik, damai dan sejuk, jangan sampai kenyamanan ini terganggu sehingga merusak stabilitas keamanan yang sudah kondusif.

“Semua pihak dan masyarakat, termasuk tim sukses agar sama-sama menjaga banua ini tetap aman, damai dan sejuk,” ajaknya.

Fauzan juga menyikapi perihal politisasi tempat ibadah, sebenarnya jika sekedar ingin beribadah, seperti solat silahkan tanpa ada pesan-pesan politik dengan mengajak maupun mempengaruhi masyarakat, artinya pasangan calon gubernur tidak boleh menyampaikan pesan-pesan apapun.

“Kita tidak bisa melarang orang solat, kecuali orang itu memanfaatkan masjid atau mushola untuk kepentingan politik, contohnya seperti memberikan pesan politik tentu tidak diperkenankan,” pungkasnya.

Rilis/Sopian

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment