Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Intrusi air laut setiap jam terus mengalami peningkatan mempengaruhi kualitas air Sungai Martapura. PT AM Bandarmasih menyampaikan bahwa kadar garam kini sudah naik 330 mmg di perairan sekitar Basirih.
Kondisi itu diprediksi tidak lama lagi akan mengalir ke wilayah Sungai Bilu yang merupakan pengambilan air baku PAM.
Direktur Operasional PAM Bandarmasih, Edwardsyah, menyampaikan, bahwa kondisi sekarang di perairan Sungai Bilu dibilang aman. Kadar garam sekitar 37 mg, masih jauh diambang batas produksi diangka 250 mg.
Meskipun demikian, Edward mengaku tak tinggal diam. Kini pihaknya sudah mulai mentrailer pencampuran air baku dari Sungai Bilu dan Sungai Tabuk. Itu dilakukan agar saat kadar garam sudah benar-benar tinggi, maka pihaknya sudah siap melakukannya.
Baca Juga: Maba Uniska Wajib Mengikuti Orientasi Mahasiswa (PKK-MB)
Direktur Operasional PAM Bandarmasih, Edwardsyah
“Kita prediksi apabila cuaca panas terus seperti sekarang. Kurang lebih seminggu intrusi air laut masuk ke Sungai Bilu dengan kadar garam yang melebihi ambang batas. Mudahan saja tidak sampai terjadi,”
Edward melanjutkan, bahwa pencampuran air baku dari Intake Sungai Bilu dan Sungai Tabuk itu akan menambah beban operasional PAM. Yakni penggunaan listrik untuk pengoprasioanalan pompa. Kendati menambah biaya, itu dilakukan agar pelanggan tetap bisa mendapatkan air bersih.
“Kalau pencampuran hanya menambah beban biaya listrik. Yang penting layanan tetap bisa berjalan dan air bersih tetap bisa digunakan seperti biasa,” katanya.
Peristiwa intrusi air laut terparah pernah terjadi tahun 2019 lalu. Wilayah Intake Sungai Bilu pun mengalami kadar garam yang hebat sampai 1.200 mg. Namun, kondisi tidak sampai jauh ke Sungai Tabuk, sehingga PAM masih bisa memanfaatkan air baku dari wilayah tersebut.
Penulis: Hamdani
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya