Banjarbaru, BARITO – Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Kalsel menggelar seminar akhir Kajian Rekayasa Reklamasi Lahan Pasca-Tambang di Provinai ini, Rabu (2/10) di Banjarbaru yang dihadiri unsur peneliti, akademisi, swasta, dan instansi terkait.
Kepala Balitbangda Provinsi Kalsel, Muhammad Amin menjelaskan, pentingnya kajian oleh tim peneliti, tidak lepas dari kekhawatiran masyarakat terhadap permasalahan yang ditimbulkan pascatambang.
Disebutkan, sektor pertambangan, khususnya batu bara masih menjadi salah satu sektor utama penopang perekonomian Kalsel. Di sisi lain, pertambangan ini juga mengkhawatirkan masyarakat yang berdampak negatif terhadap lingkungan, khususnya lubang yang dihasilkan pasca tambang atau void.
“Ini adalah beberapa hal yang mendasari kami dan para peneliti untuk melakukan penelitian dan kajian rekayasa reklamasi lahan pascatambang di Prov Kalsel,” terangnya.
Ditambahkan Amin, pemikiran lain mendasari penelitian ini juga tidak lepas dari komitmen Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor terhadap lingkungan dengan program revolusi hijau. Gubernur juga berkomitmen untuk menggali potensi ekonomi yang terbarukan untuk mengganti sektor pertambangan yang merupakan sektor tak terbarukan yang sewaktu-waktu bisa habis.
Kabid Litbang, Sumber Daya, Teknologi, dan Inovasi Balitbangda Provin Kalsel Murwany Viviene Antang menjelaskan, kajian atau penelitian ini dilakukan di 8 daerah di Kalsel yakni Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru, Tapin, Banjar, Tabalong, Balangan, dan HSS.
Peneliatian dipimpin Ahmad Zaky Maulana,ST,MSc, peneliti dari balitbangda Prov Kalsel sebagai Ketua Tim, kemudian ada Yudhi Putrayanda,SSi dan Edi Budiyono,SPi MP dari Balitbangda Kalsel sebagai anggota. Kajian ini menghasilkan 12 rekomendasi, yang terdiri 3 prioritas dan 9 bertahap.
Dalam seminar, Bupati Tanah Laut, Sukamta mengatakan, Pemkab Tanah Laut sangat memperhatikan pemanfataan lahan pasca tambang. Ia memiliki keyakinan bahwa lahan pasca tambang bisa dimanfaatkan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
“Saya memiliki keyakinan bahwa lahan pascatambang dapat dimanfaatkan. Kemudian lahan tersebut harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, dapat mendongkrak perekonomian masyarakat,” sebutnya.
Dicontohkan Sukamta, lahan pasca tambang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber air baku di daerahnya. Dapat dimanfaatkan sebagai tempat budidaya ikan, ekowisata, lahan ternak dan pakan sapi.
“Salah satu contohnya adalah Danau Bintang yang dapat dikelola sebagai salah satu tempat wisata. Kemudian Pemkab Tanah Laut juga akan melakukan kerjasama dengan PT Arutmin untuk memanfaatkan lahan pasca tambang menjadi lahan ternak dan pakan sapi,” harapnya.
ril/slm