Banjarmasin, BARITO – Menyambut Visit Kalsel Year 2020, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melakukan berbagai persiapatan melalui kegiatan Dinas Pariwisata setempat seperti sosialisasi, workshop kepariwisataan, rapat koordinasi dengan stakeholder, dan sebagainya.
Perbagai pertemuan dilakukan bertujuan menyamakan persepsi sekaligus mengkoordinasikan progress pengembangan destinasi wisata di provinsi ini, seperti yang dilakukan, Selasa (29/7) di Banjarmasin yakni rapat koordinasi destinasi kepariwisatan, workshop sistem digital, dan sosialisasi Visit Kalsel Year 2010 yang dihadiri pejabat Kementerian Pariwisata RI.
Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Dahnial Kifli mengatakan, untuk menarik minat wisatawan dalam dan luar negeri, akandikenalkan The Legend of Borneo sebagai merek jual (branding) provinsi yang memiliki 13 kabupaten/kota ini.
Pihaknya juga terus melakukan pembenahan dan melakukn koordinasi semua pihak terkait sehingga daa keterlibatan bersama dengan sektor lain, termasuk pelaku usaha dan UKMK di daerah. Pembenahan juga diharapkan dilakukan pemerintah di tingkat kabupaten/kota se Kalsel bersamaan dengan peningkatan anggaran dana untuk keperluan pengembangan kepariwisataan.
“SDM kepariwisataan juga dibenahi,” ujarnya.
Promosi wisata lanjut Dahnial, perlu juga memanfaatkan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini yakni melalui sistem digital tanpa mengesampingkan non-digital.
“Dalam persiapan Visit Kalsel Year 2020, yang pertama kita berdayakan masyarakatnya dan yang kedua industri industri wisata. Kita tingkatkan lebih kreatif lagi, seperti hotel serta transportasinya. Pada kalender even nasional tahun ini, di Kalsel ada dua even dari 100 even nasional, yakni Loksado dan Pasar Terapung,” ucapnya.
Pengembangan Destinasi Wisata Kalimantan Selatan menjadi superprioritas untuk dilaksanakan, selain untuk meningkatkan sumber pendapatan asli daerah, juga akan mengembangkan sektor perekonomian juga akan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Sekretaris Derah Provinsi Kalsel, Abdul Haris yang hadir untuk membuka kegiatan mengatakan, memajukan sektor kepariwisataan perlu partispasi aktif semua kalangan, mulai pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat.
Hal itu uajrnya, pariwisata tidak bisa hanya mengandalkan upaya pemerintah, tapi perlu keterlibatan stakeholder, terutama masyarakat yang pada hakekatnya mempunyai kemampuan menggerakan bidang ini.
“Diawalnya untukmenggerakan pariwisata, pemerintah perlu, selanutnya masyarakat yang mampu menggerakkannya,”ujarnya.
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor ujar Sekda banyak mengeluarkan ide-ide dan motiviasi di jajarannya untuk mengembangkan pariwisata seperti menjadikan obyek wisata Kiram di Kabupaten Banjarsebagaui salah satu destinasi dan tempat itu dijadikan kawasan ekonomi khusus.
Diungkapkan, Kalsel memiliki potensi pariwisata yang sangat beragam. Keragaman ini menarik untuk dipetakan agar memudahkan wisatawan saat berkunjung. Kalsel memiliki daya tarik wisata yang sangat beragam, mulai dari budaya, sejarah, kuliner, keindahan alam dan lain-lain.
“Kondisi pariwisata Kalsel yang sekarang ini akan direkapitulasi untuk kemudian diproyeksikan target pariwisatanya seperti apa,” katanya.
Dikatakannya, pada 13 kabupaten kota di Kalsel, punya objek wisata yang cukup lengkap, dapat dilihat dari potensi alam, budayanya, wisata buatannya dan belum lagi buatan rekreasinya yang bagus, dan terus dikembangkan.
Seiring dengan potensi yang dimiliki tersebut, dan sejalan dengan arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, pihaknya pada tahun 2020 ini akan mengajak pihak pemerintah daerah kabupaten kota untuk bersama- sama bersinergi mengembangkan potensi wisata di Kalimantan Selatan.
Salman