Kalsel Berpotensi Jadi Lumbung Porang Nasional

by baritopost.co.id
2 comments 3 minutes read

Banjar,BARITO – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki potensi besar sebagai lumbung porang di Indonesia. Hal itu karena masih tersedianya lahan dan sumber daya di bidang budidaya porang.

Porang dengan nama latin Amorphopallus muelleri ini merupakan tanaman penghasil umbi dan diyakini mengandung manfaat bagi industri dan kesehatan.

Ketua Aliansi Porang Indonesia (ASPI) Kalsel, Hari Purnama mengungkapkan keyakinannya bahwa Kalsel sebenarnya merupakan lumbung porang nasional.

“Selama ini, sebenarnya Kalsel bisa menjadi lumbung porang di Indonesia.  Karena sebagai contoh,  saya hanya menanam 1,5 hektar, tetapi yang tumbuh di lahan saya yang 83 hektar itu di musim hujan ternyata porang semua.  Banyak kemudian kawan kawan mengalami hal yang sama.  Maka prospek kalsel sebagai lumbung porang di Indonesia sangat besar,” ujarnya kepada wartawan di sela “Gebyar Porang” Kalimantan Selatan di Komplek Agro Kiram, Desa Kiram,Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Selasa (10/03/2020). Dia mengaku optimis, budidaya porang menjadi bisnis yang menjanjikan. Apalagi, pihak pabrik di Jawa Timur yakni PT Asia Prima Konjac dari Madiun, yang menurutnya merupakan “pemain utama”ekspor porang di Indonesia siap mendukung ASPI dalam rangka ekspor.

“PT Asia Prima Konjac sebagai pendukung ASPI di Kalsel dalam rangka untuk produksi diharapkan ketika keluar dari Kalsel, porang berbentuk iris kering yakni  porang basah yang sudah dilakukan pengeringan. Sehingga kadar pengeringannya 5 persen yang berkualitas baik karena porang  Kalsel adalah porang organik,” jelasnya pada acara yang dihadiri para petani porang se-Kalsel itu.

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Faried Fakhmansyah dalam sambutannya mengatakan, Kalsel siap sebagai daerah yang akan melakukan upaya inovasi dan kreasi terkait budidaya porang untuk mendukung ekspor nasional.

“Kalsel melalui ASPI dan petani porang di sudah menyiapkan lahan lebih kurang 1500 hektar untuk tanam tumbuhan porang.  Adanya lahan untuk umbi porang ini adalah sebagai upaya untuk mewujudkan budidaya porang dan saya harapkan akan menjadikan Kalsel sebagai penghasil porang terbesar di Indonesia,” bebernya.  Pemprov Kalsel, imbuhnya, berkomitmen dalam mendukung investasi dan bisnis porang agar lebih kondusif dan diminati investor, baik lokal maupun mancanegara. “Semoga porang ini bisa menjadi alternatif komoditas ekspor bagi Kalsel. Melihat besarnya potensi ini, kami akan melakukan percepatan budidaya porang agar petani dapat merasakan manfaat dari budidaya porang,” ungkap Faried.

Komoditi Andalan

Donny Mahendra, dari PT Asia Prima Konjac melihat, porang bisa menjadi komoditi andalan yang dapat menunjang pemerintah untuk gerakan tiga kali ekspor.

“Kita upayakan semua pihak untuk saling support, sehingga porang ini bisa menjadi komoditi yang “tidak biasa”, yakni sebagai komoditi andalan Indonesia yang bisa menunjang program pemerintah untuk tiga kali ekspor,” cetusnya.

Donny menuturkan, dirinya mewakili pihak pabrikan ingin memberdayakan dan meningkatkan budidaya porang di Kalsel. “Potensi ada, sumber daya ada, tinggal bagaimana kita semua bergabung untuk bersama-sama bersatu. Kita mulai dari Kalsel agar bisa setara dengan daerah lain dan bisa meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia,” ucapnya.

Upaya yang dilakukan pabrikan diantaranya adalah mendorong dari hulu sampai hilir yakni dari tingkat petani, tingkat desa kecamatan, kabupaten, provinsi sampai nasional.

Lebih lanjut Donny menegaskan bahwa harga porang sudah ada standarnya. Sehingga tidak terjadi permainan harga misalnya kenaikan terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.

Untuk harga, saat ini harga porang tingkat petani Rp 6000 per kilogram yakni untuk produksi basah atau yang dibutuhkan pabrik untuk diproses.  Donny juga menambahkan bahwa budidaya porang sebenarnya bukanlah hal baru, karena sudah ada sejak tahun 1967.

“Ini bukan barang baru, karena sudah merupakan generasi ketiga dari keluarga saya untuk bisnis porang ini.  Memang dulu belum sebesar ini. Baru pada tahun ini ada dukungan terutama media untuk mengangkat potensi porang,” ungkapnya.

Penulis: Cynthia

Baca Artikel Lainnya

2 comments

Wasito Sabtu, 11 Juli 2020, 18:57 - 18:57

Salam sukses petani porang Indonesia

Reply
Ahmad Syaifudin Jumat, 8 Januari 2021, 15:15 - 15:15

Assalamualaikum pak saya ada menemukan sekelompok suweg di hutan ubi nya besar besar apakah bisa laku kalo laku tilong d balas komentar saya terimakasih

Reply

Tinggalkan komentar