Banjarbaru, BARITO – Kehadiran Ketua Gugus Tugas Nasional Covid-19 Doni Monardo bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, membawa sejumlah bantuan untuk Kalimantan Selatan yang tingkat temuan positif Covid-19 tinggi.
Di sela kunjungan ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) di Jalan Mistar Cokrokusumo, Kelurahan Sungai Besar, Banjarbaru, Ahad (7/6), Doni Monardo menegaskan akan menambah dua alat polymerase chain reaction(PCR) untuk pemeriksaan sampel swab Covid-19 di Kalsel.
“Di Kalsel ini kekurangannya adalah kemampuan pemeriksaan specimen.Karena Kalimantan Selatan juga menerima sampel dari Kalimantan Tengah,’’ kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.
‘’Karena itu kami hadir di sini untuk menambah kemampuan pemeriksaan specimen yang ada di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Kementerian Kesehatan dan gugus tugas telah menyiapkan dua unit PCR mesin untuk melengkapi kekuatan laboratorium yang ada. Nantinya tinggal diatur penempatannya di mana,” terangnya.
Selain dua alat PCR, imbuh Doni, juga disiapkan untuk untuk Kalimantan Selatan 9 pack plasma convalescent yang terbukti mengobati pasien yang sangat berat.
“Selain itu kami membawa 4 unit ventilator oxygen concentrator, vitamin C dan APD untuk menambah dukungan penanganan Covid-19 di Kalsel,” ungkapnya, yang dikutip tribunnews.com.
Adanya tambahan alat ini, kata Doni,maka laboratorium jugaharus diisi dengan sumber daya (SDM) yang bisa bekerja lebih dari 18 jam dengan melibatkan sukarelawan.
“Di beberapa daerah, semisal di Sumatera Barat, laboratorium bisa bekerja lebih 18 jam, bahkan ada yang sampai 24 jam, melibatkan sukarelawan dengan melibatkan mahasiswa. Ini cara efektif dengan melibatkan relawan dan mahasiswa,” katanya.
Doni pun meminta tim gugus tugas di Kalsel mencari orang terduga Covid-19 sebanyak mungkin.
Hal ini, menurutnya, penting dilakukan untuk menyumbat penularan virus Corona di tengah masyarakat melalui kontak fisik.“Dengan menjaring terduga Covid sebanyak mungkin semakin memperkecil peluang penularan terjadi di masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, dia mengingatkan, gugus tugas perlu mewaspadai orang tanpa gejala (OTG) yang diduga masih banyak berkeliaran di luar.
“Dari informasi yang saya terima dari Dinkes Kalsel, 79 persen pasien Covid-19 yang ada di Kalsel ini adalah OTG.Ini harus diwaspadai,” tegasnya.
Masih berdasar laporan Dinkes Kalsel, menurut Doni, mayoritas pasien yang terpapar Covid memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid.
“Komorbid terbanyak pasien terpapar Covid adalah diabetes.Karena itu, masyarakat Kalsel yang menderita diabetes dan risiko tinggi agar lebih berhati-hati dan menghidari virus ini,” ingatnya.
Gugus tugas nasional, lanjut Doni, terus memantau perkembangan penanganan Covid-19 baik, di pulau Jawa maupun luar Jawa. Saat ini di luar Jawa yang dipantau adalah Kalsel, Sulsel dan Sumsel atau tiga selatan
Ia mengharapkan Gugus Covid Kalsel dapat melakukan inovasi dalam penanganan di lapangan untuk menutupi kekurangan yang ada.
Pihaknya juga mengajak masyarakat secara kelembagaaan atau individual untuk sadar melaporkan diri, terutama mereka yang pernah mengikuti perjalanan ke Gowa, Sulawesi Selatan.
“Sebab dari data yang ada 2000 orang (pernah ke Gowa), sementara yang terdeteksi 900 orang.Karena itu saya imbau bagi bersangkutan untuk memeriksakan diri.Ini penting segera kita temukan karena kita tidak mampu memutus mata rantai.Bisa sembuh kalau muda dan sehat. Namun, jika mereka yang terpapar risti (risiko tinggi) akan bisa mengakibatkan kematian. Kesadaran harus ditumbuhkan secara sukarela, ” urainya.
Menko PMK Muhajir Effendie menambahkan, kedatangan gugus tugas nasional ke Kalsel dalam rangka monitoring dan evaluasi.“Kedatangan kami sekaligus menindaklanjuti perintah presiden untuk melakukan koordinasi dengan daerah yang menjadi atensi terkait peningkatan kasus Covid-19,” ujarnya.
Menkes dr Terawan mengatakan, kehadiran gugus tugas nasional inisekaligus menginventarisir apa yang menjadi kekurangan dalam penanganan Covid-19.
“Namun, saya melihat semangat kegotongroyongan masyarakat di Kalsel sudah baik dalam rangka menghadapi wabah Covid ini.Kita hanya mendorong dan melengkapi apa yang diperlukan,” ungkap Terawan.
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengucapkan terima kasih atas atensi Presiden Joko Widodo terhadap upaya percepatan penanganan Covid-19 di provinsi ini.
Ucapan seruap disampaikan juga kepada Menko PMK Muhadjir Effendie, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Nasional Letjen TNI Doni Monardo yang berkunjung ke Kalsel.
Dikatakan, kedatangan tiga pejabat negara ini di Kalsel merupakan salah satu wujud perhatian presiden untuk membantu percepatan penanganan Covid-19.Apa yang menjadi arahan Pemerintah Pusat segera dilaksanakan demi memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Kita siap menjalankan arahan dari pusat untuk memutus penularan Covid-19,” ungkap pria yangbiasa disapa Paman Birin itu.
Dijelaskan, Tim Gugus Tugas di Kalsel sudah bekerja keras dalam menanggulangiCovid-19 dan sudah diinstruksikan agar membeli alat kesehatan yang diperlukan untuk mempercepat penanganannya, kendati terkadang barangnya sulit didapat.
“Kita semua harus mengingatkan satu sama lain dalam penerapan protokol kesehatan di kehidupan sehari-hari,” imbaunya.
Rilis/Salman