Banjarbaru, BARITO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel merilis perkembangan indeks harga konsumen/inflasi di Provinsi Kalsel, Kamis (1/8) .
Pada Bulan Juli 2019, Provinsi Kalsel mengalami deflasi sebesar 0,07 persen dengan mengambil dua kota acuan untuk pengambilan data yakni Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung.
Kepala BPS Provinsi Kalsel, Diah Utami mengungkapkan, pada Bulan Juli 2019, di Kota Banjarmasin terjadi deflasi sebesar 0,09 persen. Laju inflasi kalender tahun 2019 (Juli 2019 terhadap Desember 2018) sebesar 3,11 persen dan laju inflasi “year on year” adalah 4,21 persen. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain angkutan udara, ikan gabus, bawang putih, ikan kembung/gembung, terong. Diah Utami selanjutnya memaparkan perkembangan di Kota Tanjung .
“Di Kota Tanjung pada Bulan Juli 2019 mengalami inflasi sebesar 0,18 persen. Laju inflasi kalender Tahun 2019 yaitu Juli 2019 terhadap Desember 2018 terjadi inflasi sebesar 1,70 persen dan laju inflasi year on year adalah 0,96 persen,” ujarnya di ruang rapat kantornya.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Tanjung antara lain beras, daging ayam ras, ikan nila, bayam dan semangka.
Diah Utami selanjutnya menerangkan bahwa dari 82 kota yang menghitung indeks harga konsumen, tercatat 55 kota mengalami inflasi, 27 kota mengalami deflasi.
Dalam hal ini, inflasi tertinggi di Kota Sibolga sebesar 1,88 persen, dan terendah di kota Makassar sebesar 0,01 persen. Kota yang mengalami deflasi tertinggi di Kota Tual sebesar 1,55 persen dan deflasi terendah kota Gorontalo sebesar 0,02 persen.
Sedangkan perkembangan Indeks harga konsumen menurut kelompok pengeluaran , bulan Juli 2019 di Kota Banjarmasin terjadi deflasi sebesar 0,09 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 138,87 pada bulan Juni 2019 menjadi 138,75 pada bulan Juli 2019.
Deflasi di Kota Banjarmasin bulan Juli 2019, imbuhnya, terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,39 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,01 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,05 persen, kelompok perumahan, air,listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen, kelompok sandang sebesar 1,27 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,86 persen.
“Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain angkutan udara, ikan gabus, bawang putih, ikan kembung/gembung, terong panjang,” jelasnya.
Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain emas perhiasan, taman kanak-kanak, dagang ayam ras, daster, cabai merah.
Untuk Kota Tanjung, pada bulan Juli 2019 terjadi inflasi sebesar 0,18 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 135,95 pada bulan Juni 2019 menjadi 136,20 pada bulan Juli 2019.
“Inflasi di Kota Tanjung bulan Juli 2019 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,25 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen, kelompok sandang sebesar 1,03 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,25 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,84 persen dan satu kelompok tidak mengalami perubahan yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan,” paparnya.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi dikota tanjung antar lain beras, daging ayam ras, ikan nila, bayam dan semangka.
tya