Kalsel Gali Wawasan Kerukunan di Jawa Timur

Rombongan dari Provinsi Kalsel yang melalukan kunjungan kerja ke Surabaya Provinsi Jawa Timur dalam rangka pengembangan wawasan kerukunan bagi Pemuka Agama, Kamis (24/10). (foto doc bkesra)

Banjarmasin, BARITO – Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalsel, Badan Kesaatuan Bangsa dan Politik Prov. Kalsel dan FKUB Provinsi Kalimantan Selatan, serta FKUB Kabupaten Balangan melakukan kunjungan kerja ke Surabaya Provinsi Jawa Timur dalam rangka pengembangan wawasan kerukunan bagi Pemuka Agama, Kamis (24/10).

kepala Sub Bagian Fasilitas Pendidikan Keagamaan Biro Kesra Setdaprov Kalsel, Marwahyuningsih melalui rilis berita yang disampaikan, Rabu (30/10) menyebutkan, rombongan berjumlah 53 orang itu diterima Plt Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur Subakti dan Sekretaris FKUB Kalsel Hisbul Waton, serta perwakilan MUIJatim, Kanwil Kemenag Jatim dan UIN Surabaya.

Perwakilan Kalimantan Selatan Dr H Mirhan pada kesempatan itu menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan yang sangat baik oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Kunjungan kami ke Provinsi Jawa Timur ini, tentunya dalam rangka bersilaturrahmi dan sekaligus untuk menggali pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagaimana mengelola kerukunan di Jawa Timur,” ujar Mirhan.

“Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat penting dan perlu terus dikedepankan, khususnya dalam menjamin tidak terjadinya distorsi informasi kepada masyarakat, sehingga kerukunan dan kedamaian di tengah masyarakat dapat senantiasa terjaga,” ujar Plt Sekretaris Badan Kebangpol Jatim, Subakti.

Sementara, Sekretaris FKUB Jatim Hisbul Waton mengatakan, salah satu perekat kerukunan adalah budaya atau kultur masyarakat, yang tentunya tetap mengedepankan toleransi, dan saling menghormati perbedaaan serta membangun silaturrahmi dan dialog.

Terkait pemilihan lokus kegiatan, di kesempatan lain, Kepala Biro Kesra Setda. Prov. Kalsel Mujiyat, S.Sn, M.Pd mengatakan Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari 38 kabupaten/kota dan 666 Kecamatan serta 7.724 desa, dengan agama dan kepercayaan yang beragama menjadi lokus kunjungan karena di tengahnya tingginya potensi konflik dapat menjamin terpeliharanya kondisi keamanan dan kedamaian sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan baik, serta pertumbuhan ekonomi dapat berkembangan positif, dengan kontribusi PDRB sebesar 14,85% secara nasional.

Hal ini ujar Mujiat, tentunya dapat menjadi sebuah contoh bagaimana sebuah provinsi mengelola perbedaan menjadi kekuatan dan bukan merupakan sumber masalah dalam pembangunan.

Pada hari ke-2 kunjungan kerja (25/10) rombongan Provinsi Kalsel mengunjungi dan bersilaturrahmi dengan pengurus Pesantren Wali Barokah Burengan Banjaran Kota Kediri Prov. Jawa Timur, dan disambut opimpinan ponpes KH. Sunarto, M.Si.

Dalam dialog dikatakan Sunarto bahwa dalam prinsipnya dalam membangun kebersamaan dan kerukunan perlu dipegang prinsip.

“Yang beda jangan disamakan dan yang sama jangan dibedakan. “Hal ini nampak sederhana namun dalam praktiknya sangat penting dan memberikan dampak yang besar dalam membangun kerukunan dan kedamaian” tandasnya.

Melengkapi kunjungan peningkatan wawasan pemuka agama ini, rombongan juga berkesempatan bersilaturrahmi ke Vihara dan Pusdiklat Maitreya Surabaya di kawasan Dukuh Kupang Surabaya.

ril/slm

Related posts

Edarkan Sabu, Wakar di Banjarmasin Terciduk Sembunyi di Kolong Rumah

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Ditreskrimsus Polda Kalsel Ajukan Pemblokiran 1.453 Situs Judi Online dan Tetapkan 18 Tersangka