Banjarmasin, BARITO – Kalimantan Selatan kedepannya untuk jangka panjang perlu mempersiapkan cadangan energi hingga 30 tahun sampai 50 tahun.
Karena di Kalsel diyakini kedepan sangat memerlukan pasokan energi, seperti energi listrik. Pasalnya, di banua ini ada Program Strategis Nasional (PSN), yakni dua kawasan industri, yaitu Kawasan Industi Jorong di Kabupaten Tanah Laut dan Kawasan Industri Batulicin di Kabupaten Tanah Laut.
Karena itu, DPRD Kalsel melalui Panitia Khusus (Pansus) saat ini tengah membahas dan menggodok Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED).
Ketua Pansus RUED H Riswandi menuturkan, Raperda RUED itu dibahas karena turunan dari Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Yang diatur dalam rancangan itu terkait bagaimana kita menyiapkan keperluan energi daerah untuk jangka panjang antara 30 sampai 50 tahun akan datang.
“RUED ini dibahas untuk kesiapan cadangan energi daerah, termasuk antisipasi energi alternatif serta kesiapan pertumbuhan daerah dengan kesiapan energinya,” terang Riswandi, Selasa (7/5) di Banjarmasin.
Politisi senior ini mencontohkan, di Kalsel ada Program Strategis Nasional untuk dua kawasan industri, yakni kawasan industri Jorong di Tanah Laut dan kawasan industri Batulicin di Tanah Bumbu.
“Dua kawasan industri itu jelas memerlukan energi,” ingatnya.
Lanjutnya, karena itu kita antisipasi melalui Perda RUED, sejauhmana dalam jangka panjang nanti di Perda RUED itu di matrixnya kita hitung berapa keperluan energi daerah, apalagi kalau kita kaitkan dengan isu perpindahan ibukota Negara, tentunya energi yang dibutuhkan sangat besar.
“Saat ini keperluan energi daerah kita relatif seimbang, tapi cadangan energi harus kita antisipasi jangka panjang,” tukasnya.
Riswandi menegaakan, inti dari RUED ini salah satu yang paling penting adalah persiapan cadangan energi jangka panjang, kemudian memikirkan energi alternatif serta lakukan penghematan energi seperti batubara.
Langkah-langkah ke arah itu penting, imbuhnya, Kalsel pun sudah saat mengedepankan cadangan energi jangka panjang.
Ia pun menggambarkan pentingnya punya cadangan energi, karena Kalsel ada dua PSN, yaitu kawasan industri.
Misalkan kawasan industri Jorong dan kawasan industri Batulicin, masing-masing kawasan itu perlu energi 1.000 MW, artinya diperlukan energi listrik 2.000 MW untuk kawasan industri tersebut, sementara energi kita saat ini 1.700 MW dan itu surplusnya memang sedikit.
“Sehingga ini perlu koordinasi, agar masuk peta energi daerah kita,” pungkasnya.sop