Wagub Pimpin HKN ke -55 Tingkat Provinsi
Banjarbaru, BARITO – Pemerintah Provinsi Kalsel memprioritaskan lima program kesehatan untuk segera ditangani dan dituntaskan.
Lima program itu adalah percepatan dalam pencegahan stunting, meningkatkan cakupan mutu dari imunisasi.
Tiga, menurunkan angka kematian ibu dan anak. 4. Pengendalian dan pencegahan penyakit tidak menular.5. Mengeliminasi tuberculosis.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muhammad Muslim usai Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke -55 di halaman Sekretariat Provinsi Kalimantan Selatan (Sekdaprov Kalsel), Banjarbaru, Selasa (12/11) pagi.
Muslim menuturkan, pemerintah berupaya mengatasi kasus stunting yang termasuk dalam prioritas pembangunan kesehatan Kalsel.
“Saat ini sudah lebih 70 persen kasus stunting tertangani. Dalam hal ini, ada lima penanganan yang menjadi prioritas kita kedepan yang harus diselesaikan,”bebernya kepada wartawan.
Wakil Gubernur (Wagub) Kalsel, Rudy Resnawan mengungkapkan, kasus stunting di Kalsel sudah menurun 10 persen secara nasional. Hal itu menurutnya sudah bagus bagi Kalsel.
Kemudian satu hal lagi yang menjadi perhatian menurutnya adalah belum meratanya jaminan kesehatan bagi masyarakat.
“Jaminan kesehatan masih belum merata, ada yang daerahnya sudah full dikaver oleh jaminan kesehatan, sebagian ada juga yang belum,” ujarnya.
Dengan demikian, ditargetkan kasus stunting di Kalsel nol dan seluruh masyarakat dilindungi oleh jaminan kesehatan.
Pada bagian lain, wagub juga memaparkan bahwa Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat Kalsel naik. Yakni dari ranking 31 ke 24, sehingga wagub menganggap peningkatan tersebut sudah cukup signifikan.
Generasi Sehat Indonesia Unggul
Pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke -55 tahun 2019 bertema “Generasi Sehat Indonesia Unggul” itu, Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Purwanto dalam amanat tertulis dibacakan Wagub Kalsel, Rudy Resnawan menekankan, ada dua isu yang harus dievaluasi oleh pemerintah di bidang kesehatan.
“Dua isu tersebut adalah sumber daya manusia yang berkualitas dalam pencegahan stunting dan jaminan kesehatan nasional. Serta tingginya harga obat kesehatan dan masih rendahnya kualitas dalam negeri dibandingkan luar negeri,” tegasnya.
Sedangkan dalam hal usia harapan hidup, dan isu strategis lainnya harus tetap dilaksanakan terutama perhatian kepada ibu dan anak dan mengendalikan penyakit menular.
” Selama lima tahun periode Kabinet Kerja , kasus menurun hampir sepuluh persen. Hal ini juga berkait pentingnya gerakan masyarakat hidup sehat, program Indonesia Sehat, dan Nusantara Sehat. Jangan pernah menutup mata atas proses pembangunan, penyediaan pelayanan kesehatan untuk masyarakat,” cetusnya.
Kemudian dalam pelaksanaan di daerah, program kesehatan agar dikelola dengan baik dan tepat khususnya dalam hal anggaran.
Dalam perspektif saat ini, imbuhnya, ada dua penguatan harmonisasi pemangku kebijakan, mengefisiensikan penyediaan pelayanan, serta fokus pada penyelesaian permasalahan.
“Pastinya butuh dedikasi dalam sektor ditingkat pusat maupun daerah,”urainya.
Menteri berharap, pemerintah baik pusat, daerah dan pihak terkait bisa bekerjasama dengan baik untuk percepatan pembangunan di bidang kesehatan sesuai perintah Presiden RI Joko Widodo.
“Kita harus optimis agar dapat unggul Indonesia maju. Terimakasih dari saya atas nama pemerintah, penghormatan setinggi-tingginya di pusat maupun daerah yang telah bahu-membahu dalam menyiapkan generasi sehat dan sumber daya manusia. Selamat Hari Kesehatan Nasional,”pungkasnya.
Penulia: Cinthia