Banjarmasin, BARITO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) terus berkomitmen memperhatikan dan memprioritaskan sarana prasarana kesehatan bagi masyarakat Banua. Salah satunya di awal 2020 mulai dibangun Rumah Sakit Jantung Terpadu berlokasi di Rumah Sakit Umum (RSUD) Ulin Banjarmasin.
Rencana pembangunan rumah sakit jantung dikarenakan penyakit jantung di Kalsel berada pada posisi lima besar. Sehingga dianggap penting keberadaan rumah sakit jantung ini. Hal ini disampaikan Kepala Bappeda Kalsel H Nurul Fajar Desira kepada wartawan di Banjarmasin, Senin (9/12).
Fajar Desira yang ditemui usai rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kalsel menuturkan, di tahun 2020, kita mulai membangun rumah sakit jantung tersebut, yang berlokasi di areal RSUD Ulin Banjarmasin.
“Kenapa dibangun, agar anak-anak yang bermasalah dengan jantung tidak perlu operasi,” terangnya.
Fajar menyebutkan, untuk merealisasikan pembangunan rumah sakit jantung tersebut, maka total anggarannya sebesar Rp160 miliar.
“Sementara bertahap sekitar Rp35 miliar untuk pondasi,” sebutnya.
Fajar menegaskan keberadaan rumah sakit jantung ini sangat penting, karena selama ini bagi pasien penderita jantung itu harus berobat ke Surabaya atau Jakarta. Padahal berdasarkan data yang kita miliki penyakit jantung ini termasuk lima besar di Kalsel.
“Lima besar itu, yakni hipertensi, diabetes melitus, jantung, diare dan stroke,” terangnya.
Disinggung kenapa dibangunnya di areal RSUD Ulin Banjarmasin. Menurut Fajar, karena memang di areal komplek RSUD Ulin Banjarmasin tersebut agar terintegrasi.
“Itu bagian dari pelayanan RSUD Ulin yakni pusat jantung terpadu,” pungkasnya.
Terpisah Ketua DPRD Kalsel H Supian HK menyatakan dukungannya atas rencana pembangunan rumah sakit jantung tersebut demi kepentingan masyarakat di Kalsel.
“Kami mendukung rencana pembangunan rumah sakit jantung,” ujar Supian di Banjarmasin, Selasa (10/12).
Dukungan dewan, lanjut Supian, karena ini menyangkut kepentingan masyarakat Banua.
“Demi kepentingan orang banyak,” tukasnya.
Politisi Golkar ini mengakui penyakit jantung salah satu penyakit yang banyak diidap oleh masyarakat Banua, salah satunya karena pola makan yang suka berminyak-minyak (gorengan, red).
“Pentingnya kesehatan ini juga meningkatkan sumber daya manusia, yang handal, pintar dan cerdas,” tandasnya.
Penulis: Sopian