Kalsel Terancam Absen di PON

JUMPA PERS-Acara jumpa pers KONI Kalsel mengenai minimnya dana hibah yang diterima, Sabtu (13/3) di Sekretariat KONI Kalsel. (foto: Tolah/brt)

Banjarmasin, BARITO – Dengan dana hibah yang minim, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalsel sepertinya tidak bisa berbuat banyak. Bahkan meprediksikan kontingen Kalsel terancam absen pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua.

Kalau dibandingkan dengan provinsi tentangga, KONI Kalsel paling sedikti menerima dana hibah Rp7,23 miliar guna menghadapi PON XX 2021 di Papua. “Dana hibah KONI Kalsel paling kecil dan sangat minim untuk persiapan menuju PON. Hal ini bisa berdampak absennya para srikandi Kalsel di PON mendatang,” ungkap
Seketaris Umum KONI Kalsel, Enly Hadiyanor didampingi H Mursid (Humas) dan Subhan (Bidang Data), Sabtu (1/3) sore.

Sebagai perbandingan, lanjutnya, tahun lalu KONI Kalbar menerima Rp30 miliar dengan peringkat 23 pada PON XIX 2016 di Jabar. Sedangkan Kalsel mendapat Rp16 miliar dengan peringkat 16. “Karena ada pandemi, Rp6 miliar sekian kami kembalikan,” sebutnya.

Untuk tahuna ini, sambungnya, KONI Kalbar masih dalam proses penganggaran. “Informasi yang diterima, KONI Kalbar berkisar Rp 20 miliar hingga Rp 25 miliar. Sedangkan KONI Kalsel hanya diberi Rp7,24 miliar dengan peringkat yang lebih baik,” ucapnya.

Sedangkan KONI Kaltim ketika dikonfirmasi, tahun ini dapat hibah Rp100 mliar. Kemudian KONI Kaltara melalui sekretarisnya menyebutkan, belum clear berapa dapat dana hibah. “Kalau Kaltim wajar Rp100 miliar karena peringkat 5 PON XIX 2016 di Bandung,” tuturnya.

Secara yuridis formal, lanjutnya, KONI itu ada karena berdasarkan UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang olahraga, sistem keolahragaan nasional. Sinergi kordinasi itu penting. Tapi ada tupoksinya, dimana pembinaan prestasi adalah domain KONI,” tegasnya.

Kalau kondisinya seperti ini, tegasnya, silakan saja Dispora Kalsel menangani Kontingen PON Kalsel. Mulai dari persiapan, pendaftaran, keberangkatan yang meliputi tiket PP, transportasi, konsumsi, tempat tinggal, hingga pulang dari Papua. “Pada RKA KONI, anggaran Dispora itu tak ada,” ucapnya.

Saat ini, ada 10 cabor yang punya peluang kans perolah medali dan ikut PON. Namun ada tambahan cabor menjadi 27 cabor, diantaranya taekwondo dan Ikasi ternyata ada tambahan kuota mengikuti pertandingkan. “Mereka juga harus dipikirkan. Kalau tidak ikut, bakal mendapat sanksi dari PB Cabor dan PON,” bebernya.

Sementara itu, Kabid Peningkatan Prestasi Dispora Kalsel M Fitri Hernadi menyebutkan, KONI Kalsel sudah mendapatkan komitmen dari Ketua DPRD Kalsel pada saat Rakonprov di November 2020 di Hotel G Sign Banjarmasin bahwa anggaran pembinaan di KONI akan ditingkatkan pada hibah APBD Perubahan.

Kemudian saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPRD Kalsel awal Februari 2021, bersama KONI, Dispora dan Bakeuda, mengupayakan agar pada APBD Perubahan ini anggaran keberangkatan dapat dipenuhi melalui hibah KONI. Supaya, semua atlet, pelatih dan secara keseluruhan kontingen Kalsel, dapat berangkat ke PON XX Papua.

“Pada saat RDP membahas hibah, semua anggaran hibah Rp 19 miliar dan untuk keolahragaan sekitar Rp 17 miliar. Termasuk untuk KONI dan NPC. “Jadi, oleh Komisi IV DPRD, diberikan komitmen bahwa semua atlet akan berangkat dengan dana hibah pada APBD perubahan 2021 dan KONI setuju, tentu Dispora mendukung,” terangnya.

Penulis: Tolah

Related posts

Arief-Faroek-Erwin Siap Tuntaskan Final Time Rally 2024 NTB

Kontingen Tinju Banjarmasin Boyong Piala Danrem, Juara Umum Kejurprov Pertina Kalsel 2024

Rakerprov Pertina Matangkan Persiapan Porprov 2025 Tala, Usia Atlet Maksimal 40 Tahun