Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Kapolda Kalsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi memimpin Apel Kesiapan Penanganan Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor Provinsi Kalsel, di Lapangan Kamboja Banjarmasin mulai pukul 8.00 Wita, Selasa (29/11/2022).
Apel dikuti ratusan personel gabungan baik dari Kepolisian, TNI, Basarnas hingga Aparat Pemerintah Daerah Kalsel yang berbaris rapi dan diperiksa kesiapannya.
Tak hanya personel, Kapolda Kalsel bersama Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Rudy Puruwito dan Asisten I Setdaprov Kalsel, Nurul Fajar Desira yang mewakili Gubernur Kalsel juga memeriksa kesiapan alat-alat pendukung.
Salah satu alat pendukung pencarian dan penyelamatan atau search and rescue (SAR) yang diperiksa yakni vibraphone.
Baca Juga: Simpan Ratusan Gram Narkoba, Mahasiswa di Banjarmasin Disergap di Pinggir Jalan
Vibraphone merupakan alat pembaca getaran yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan korban yang tertimbun atau tertimpa longsor maupun reruntuhan bangunan.
“Efektif mendeteksi sampai kedalaman 7 meter,” kata personel Direktorat Samapta Polda Kalsel ketika ditanya oleh Irjen Andi Rian tentang spesifikasi alat SAR tersebut.
Selain itu, alat SAR lainnya seperti pemotong besi portabel, radio komunikasi portabel, pelontar tali dan pelampung, perahu karet, kendaraan evakuasi dan yang lainnya juga diperiksa kesiapannya.
“Total ada 3.200 personel gabungan dan 1.577 alat SAR darat dan SAR air yang bisa kita kerahkan dalam penanganan dan penanggulangan bencana yang mungkin terjadi di Kalsel,” kata Irjen Andi Rian.
Kapolda Kalsel menegaskan, Apel Kesiapan ini merupakan bentuk kesiapan Polda Kalsel untuk bersinergi dan bekerjasama dengan seluruh instansi, TNI dan pemerintah daerah dalam penanganan dan penanggulangan bencana.
Kapolda Kalsel memamaparkan , Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi di Bulan November 2022 hingga Februari 2023 di berbagai wilayah di Indonesia berpotensi terjadi cuaca ekstrim seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca Juga: Ditemukan Meninggal di Rumahnya Kawasan Pelambuan
Kondisi ini berpotensi berdampak terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, gelombang tinggi yang dapat mengganggu aktivitas bahkan keselamatan jiwa masyarakat.
Intensitas curah hujan juga sudah beberapa pekan belakanhan meningkat di wilayah Kalsel.
Bahkan, angin kencang dan gelombang tinggi telah merenggut satu korban jiwa di kawasan perairan Kabupaten Tanah Laut di Kalsel.
“Ini tentu jadi atensi kita mengantisipasi dengan kesiapsiagaan berupa apel hari ini,” ujar Irjen Andi Rian.
Tak cuma Kepolisian, TNI, instansi dan pemerintah daerah, upaya bersama seluruh masyarakat kata dia juga penting untuk bersama-sama dalam penanganan dan penanggulangan bencana yang mungkin muncul.
Penulis/editor: Mercurius
1 comment