Kariwaya Sambangi 8 Sekolah

Ketua Sanggar Kariwaya Balangan sedang memberikan materi singkat tentang beberapa jenis Kesenian tradisi yang ada di Kabupaten Balangan. (Foto:wanda:brt)

Paringin, BARITO – “Basambung Hagan Lastari, Bakarya Kada Babatas” itulah selogan Sanggar Kariwaya Balangan sebagai penyemangat dan tujuan utama dalam berkreasi dan melesatikan kesenian daerah di Kabupaten Balangan.

Untuk terus menyambung generasi penggiat dan pelestari kesenian daerah, Sanggar Kariwaya Balangan menggelar Kariwaya Goes to school untuk mensosialisasikan rekrutmen anggota binaan Sanggar Kariwaya Balangan.
Bertemakan “Membangun Karakter Generasi Millenial Yang Cinta Seni dan Budaya” kegiatan ini digelar di delapan sekolah dibeberapa Kecamatan.

Ketua Pelaksana Kariwaya Goes To School, M Hasbi mengatakan, kegiatan ini merupakan program kerja pihaknya dibidang Pengembangan SDM, Minat dan Bakat. Yang dilaksanakan sejak 2 September kemarin hingga 5 september 2019 nanti.
Ini bertujuan, katanya, untuk menghimpun para pelajar khususnya tingkat SlTA untuk bergabung bersama Sanggar Kariwaya Balangan, sebagai pelaku seni dan pelestari kesenian daerah.

“Kita dalam beberapa hari ini akan menyambangi beberapa SLTA di Kecamatan Paringin, Paringin selatan, Batumandi, dan Lampihong,” bebernya Selasa (3/9) di SMKN 1 Paringin.

Pihaknya ingin, generasi Millenial di Bumi Sanggam sekurang-kurangnya tahu akan kesenian, kebudayaan, dan tradisi yang dimiliki daerahnya. Dengan mereka bergabung bersama sanggar Kariwaya Balangan, mereka diberikan pengetahuan tentang kesenian apa saja yang ada di Balangan, dan terjun juga sebagai pelaku seni itu tersebut.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Sanggar Kariwaya Balangan, M Alfahri Wanda menyebutkan, didalam Sanggar Kariwaya, ada beberapa jenis seni yang bisa dipilih untuk dipelajari dan didalami oleh para anggota sanggar. Yang mana diantaranya ada seni peran atau teater, seni tari, seni musik, sastra, maupun lukis.

“Untuk jenis seni ini sendiri, pada umumnya kami lebih dominan pada kesenian tradisi, namun kami juga tetap menerapkan kesenian modern agar tetap bisa mengimbangi perkembangan zaman,” ucapnya.

Usai berikan sosialisasi ke sekolah-sekolah ini, lanjutnya, pihaknya kembali akan mengadakan workshop untuk memberikan pendalam pengetahuan para calon anggota binaan sanggar kariwaya. Setelah mengikuti workshop, para peserta kegiataan ini akan digembleng kembali dalam proses latihan rutin mingguan sesuai dengan jenis seni apa yang mereka pilih.

“Kami berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, generasi muda di Bumi Sanggam bisa ikut ambil bagian untuk melestarikan keseniam tradisi dan meregenerasi pelaku seni di daerah,” harapnya.

Dilain pihak, salah seorang pengajar di SMKN 1 Paringin, Neneng menyampaikan ucapa terimakasihnya, karena sekolanya menjadi salah satu sekolah yang diberikan kesempatan untuk bergabung bersama Sanggar Kariwaya.

Pihaknya menyambut gembira kegiatan ini, karena selain memperdalam pengetahuan anak didiknya dibidang kesenian, ini juga sebagai salah satu wadah untuk memfilter kegiatan anak muda supaya tidak masuk kepada kegiatan yang negatif.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini, kami juga telah lama menunggu, kapan sekolah kami diikut sertakan dalam program Sanggar Kariwaya,” pungkasnya.

wnd

Related posts

Sebulan Menghilang, Pemuda HST Ditemukan Tinggal Tengkorak di Hutan Kindingan

Rilis Akhir Tahun 2024, Polda Kalsel Berhasil Turunkan Korban Kecelakaan dan Ungkap Jaringan Gembong Narkotika Internasional

Bawa Puluhan Gram Sabu,Dua Pemuda Disergap di Kawasan Pemurus Luar Banjarmasin