Kasus Corona Terbanyak dari Klaster Gowa

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Banjarbaru, BARITO – Kasus terkonfirmasi terinfeksi positif virus Corona (Covid-19) di Kalimantan Selatan kembali meningkat menjadi 199 orang, Senin(4/5) sore.Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19  Kalimantan Selatan mengidentifikasi sebagian besar kasus terpapar Covid-19 di daerah ini berasal dari klaster Gowa.

Bahkan, ada kasus Covid-19 di beberapa daerah di Kalsel, hampir 100 persen berasal dari komunitas keagamaan yang pernah menghadiri Ijtima Ulama se Asia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan itu.

‘’Daerah yang kasus positifnya  hampir 100 persen dari perjalanan Gowa, diantaranya Tanah laut,  Kotabaru, Batola, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, dan Balangan,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Muhammad Muslim,kepada media, Senin petang.

‘’Kalau kita lihat data yang ada, maka dari 199 kasus positif Covid-19se Kalsel tersebut,  137 orang di antaranya atau 68,8 persen berasal dari klaster Gowa,’’ imbuhnya.

Baca Juga

Selebihnya, lanjut Muslim, sebanyak  2,51 persen kasus positif di Kalsel  berasal dari warga yang baru tiba dari perjalanan ke Jawa Barat,  4,02 persen perjalanan dari Kalteng, dan 2,51 persen kontak 1.

Jumlah kasus positif 199 orang itu merupakan tambahan tiga orang penderita baru dari hasil tracing (penelusuran).  Yaitu,

2 dari Batola dan 1 orang dari Tanah Bumbu.‘’Ketiganya dilakukan upaya karantina khusus,’’ ujar Muslim.

Adapun dari total 199 kasus positif itu, sebanyak 156 orang menjalani perawatan, isolasi mandiri dan karantina khusus; 31 orang sembuh; dan 12 orang meninggal dunia.

Baca Juga

“Kami juga menyampaikan berita duka, yakni pasien berkode KSCovid 158 di RSUD Ulin, seorang wanita berusia 45 tahun, Ahad malam, meninggal dunia.Sebelumnya, terhadap almarhumah telah dilakukan perawatan optimal dengan menggunakan ventilator,’’ terang Muslim.

Sementara itu, data terakhir  jumlah orang dalam pemantauan (ODP)  sebanyak 1.213 orang. ‘’Jumlah ini berkurang karena 14 ODP  selesaipemantauan,’’ ujarnya.

Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP), imbuh dia,  bertambah 2 orang sehingga menjadi 42 orang.

Cynthia/Salman

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar