Barabai, BARITOPOST.CO.ID – Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi salah satu pemicu meningkatnya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) juga telah mendapati laporan kasus ISPA pada beberapa bulan terakhir, Jumat (8/9/2023).
Melalui data RSUD H Damanhuri Barabai (RSHD), kasus ISPA di HST terus meningkat pada setiap bulannya terhitung dari bulan Juni hingga Agustus.
Direktur RSUD H Damanhuri, dr Nanda Sujud Andi Yudha Utama melalui Kepala Bidang Pelayanan Medik, dr Desfi memaparkan, jumlah pasien ISPA yang dirawat per bulan Juni sampai Agustus sekitar 974 orang. Terbagi 919 rawat jalan dan 55 pasien rawat inap.
“Memang benar dari data bulan Juni hingga Agustus tahun 2023, ada peningkatan di setiap bulannya,” kata Desfi Delfia.
Desfi mengungkapkan kasus ISPA di HST ini didominasi oleh anak-anak berusia 9 tahun hingga lanjut usia (lansia) umur 60 tahun.
Baca Juga: Kabut Asap Parah, Forsiladi Menganjurkan Siswa Belajar Secara Daring
“Sebaran terbanyak di umur 9 tahun hingga 60 tahun,” jelasnya.
Berikutnya, Desfi meminta dokter spesialis anak RSUD H Damanhuri memberikan edukasi agar masyarakat bisa lebih memperhatikan lagi mengenai kasus ISPA ini.
“Untuk bayi bisa dimulai dengan pemberian ASI eksklusif dan pemberian makanan pendamping (MP-ASI),” jelas Dr Desfi Delfia.
Selain itu, sering mencuci tangan dengan sabun dan mengurangi polusi udara di dalam rumah contohnya asap rokok.
“Kenapa cuci tangan itu penting. Karena jutaan bakteri dan virus menempel di tangan kita akibat bersentuhan dengan segala macam benda-benda yang kotor,” ujarnya.
Penulis : Yufanata Tuapatinaya
Editor : Sophan Sopiandi
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya