Banjarmasin, BARITO – Pertumbuhan kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan menunjukkan kecenderungan melandai. Meskipun demikian, Pemerintah Provinsi Kalsel terus berupaya mengendalikan penularan virus Corona ini secara masif untuk mempercepat bangkitnya ekonomi daerah.
Sebagaimana data Satuan Tugas Percepatan, Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel, penambahan kasus COVID-19 pada Senin (17/5), sebanyak 25 orang.
Angka ini lebih rendah dari penambahan kasus Covid-19 sehari sebelumnya, yakni 37 orang. Bahkan, pada Sabtu (15) lalu, penambahan kasus Covid-19 di Kalsel hanya 1 orang.
Total kasus Covid-19 di Kalsel, Senin, mencapai 33.898 orang, dengan rincian 32.099 sembuh, 905 orang dalam perawatan dan 984 orang meninggal dunia.
Ditemui usai mengikuti video conference bersama Presiden Joko Widodo tentang perkembangan Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi, Senin, Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA mengatakan, pihaknya terus berupaya mengendalikan penularan Covid-19 secara masif untuk mempercepat bangkitnya ekonomi daerah.
‘’Upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong percepatan vaksinasi Covid-19, memperketat pengawasan protokol kesehatan, dan melakukan pelacakan warga positif Covid-19 melalui rapid test antigen,’’ ujarnya.
Dia mengakui, pertumbuhan ekonomi Kalsel menaik namun masih belum mencapai angka positif.
Menurut Safrizal, Pemprov Kalsel memiliki target pertumbuhan ekonomi sesuai target namun tetap berusaha menekan penyebaran Covid-19, hingga akhir kuartal II tahun 2021 nanti.
“Kita tetap akan menjalankan strategi pemerintah, yakni gas dan rem. Kalau Covid-19 tidak terkendali, kita akan injak pedal rem agar terkendali,” terangnya.
Namun apabila kasus Covid sudah terkendali, imbuh Safrizal, pihaknya akan menekan pedal gasnya untuk membantu pertumbuhan ekonomi.
Pada video conference tersebut, sebagaimana dilansir Antara, presiden menyampaikan bahwa pada 2021 ada sekitar 1,4 juta pemudik.
Meski jumlah pemudik hanya sekitar 1,1 persen dari jumlah penduduk, Jokowi mengingatkan kepala daerah agar tetap waspada terhadap peningkatan angka penyebaran Covid-19 usai mudik Lebaran.
“Saat ini Indonesia sudah berhasil menurunkan angka kasus aktif sebesar 48,8 persen per Februari 2021 hingga Mei 2021,” katanya.
Namun demikian, data menunjukkan masih ada tren kenaikan angka positif di 15 provinsi.ant/dya
Editor: Dadang Yulistya