Kasus Positif bertambah 64 

Banjarbaru, BARITO – Jumlah kasus positif Covid-19 di Provinsi Kalsel mencapai 548 kasus. Jumlah ini meningkat dari hari sebelumnya sebanyak 484 kasus.

“Hasil swab metode PCR (polymerase chain reaction,red) laboratorium di Banjarbaru, hari ini kasus terkonfirmasi menjadi 548. Maka ada penambahan 64 konfirmasi positif dibandingkan hari kemarin yang berjumlah 484 kasus,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel, Muhammad Muslim, Rabu (20/5/2020) di Command Center melalui rekaman suara kepada media.

Muslim merinci, penambahan 64 kasus baru tersebut diantaranya  9 kasus berasal dari pasien dalam pengawasan atau PDP yang statusnya terkonfirmasi positif. Sembilan PDP itu diantaranya  7 dari RSUD Ulin yang semuanya pasien itu berasal dari Banjarmasin, 1  di RS Idaman berasal dari Kabupaten blBanjar dan 1 dari RS Ratu Zaleha asal Kabupaten Banjar .

“Selebihnya 55 kasus hasil tracing di beberapa tempat meliputi 53 dari Tanah Bumbu,  satu di  Kabupaten Banjar,  satu Banjarbaru. Selain itu ada satu pasien yang sembuh yang dikarantina khusus di Banjarbaru yaitu KSCovid 110 wanita 73 tahun asal Banjarbaru,” tuturnya.

Tambahan kasus terkonfirmasi positif juga didapat dari PDP yang telah meninggal dunia,yakni KSCovid 458 yang dirawat RS Muhammad Anshari Saleh dengan kode MAS 56 usia 61 wanita , KSCovid 466 di RS H Hasan Basry atau HB 19 wanita 38 tahun asal HSS.

Dengan demikian, tercatat bahwa ada 104 kasua positif dirawat di rumah sakit. Sedangkan jumlah yang dikarantina khusus sebanyak 315 kasus.

Muslim menerangkan bahwa  yang dilakukan karantina dengan gejala tidak tampak atau sangat ringan sebanyak 75,17 persen.

Kemudian yang saat ini dirawat di beberapa rumah sakit dari jumlah 104 kasus itu diantaranya 39 kasus di RSUD Ulin, 14 di RS  Bhayangkara,  29 di RS Muhammad Anshari Saleh ,  9  di RS Idaman,  4 di RS Sultan Suriansyah,  4 di RS Ratu Zaleha,  1 di RS Damanhuri, di RS Abdul Aziz 1, 2  di RS Ciputra,  di RS Pembalah Batung 1,  di RS H Boejasin 2, 1 di RS Suaka Insan.

“Hasil – hasil yang kami sebutkan dari kasus yang terkonfirmasi positif ini merupakan hasil yang dikeluarkan berdasarkan metode PCR . Sejak 4 April lalu, BBTKLPP ( Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit,red) di Banjarbaru sudah memeriksa lebih dari 2800 spesimen.  Yang masih dalam proses atau belum keluar hasilnya sebanyak 1262 spesimen

Kita harapkan, hasilnya akan secepatnya didapatkan, sehingga akan dapat diketahui kasus yang akan dilakukan. Baik dikarantina maupun dari hasil tracing di 13 kabupaten kota,” cetus Muslim.

Selanjutnya gugus tugas juga menyampaikan data orang dalam pemantauan atau ODP sebanyak 917. Dengan demikian,  ada penambahan 217 orang.

Sedangkan PDP berjumlah 81 dan terjadi penambahan dari kemarin sebanyak 77.

Penambahan PDP ini karena ada yang baru masuk rumah sakit  maupun karena  beberapa PDP yang menjadi terkonfirmasi positif.

Muslim menjelaskan, penambahan PDP ada 8 meliputi 6 orang masuk RSUD Ulin dengan asal daerah 5 dari Banjarmasin, 1 dari Batola dan 1 dari RS H Hasan Basry serta 1 diisolasi mandiri di Balangan.

Penambahan tersebut, terdiri dari di RSUD Ulin dengan kode Ulin 174 wanita berusia 2 hari, Ulin 175 laki – laki usia 53 dari Banjarmasin, Ulin 176 laki- laki  usia 32 dari Banjarmasin. Ulin 177 usia 58 wanita asal  Banjarmasin,  Ulin 178 usia 57 laki-laki dari Batola, Ulin 179 usia 40 laki -laki Banjarmasin.

Kemudian dari RS H Hasan Basry dengan kode HB 21 usia 40 tahun laki-laki dari HSS,  kemudian di Balangan wanita 34 usia tahun.

Jumlah PDP di rumah sakit yang dirawat ada 37 di RSUD Ulin,  6  di RS Ratu Zaleha,  8 di RS Muhammad Anshari Saleh,  4 di RS Suaka Insan,  2 di RS  Idaman,  3 di RS Islam,  4 di RS H Hasan Basry, 3 di RS  Sultan Suriansyah, masing-masing 1 di RS Ciputra, RS Pangeran Jaya Sumitra , RS H Boejasin, RS Bhayangkara, RS Datu Sanggul . Serta dalam karantina khusus di Banjarmasin sebanyak  6, 2  di Kabupaten Banjar,  1 Banjarbaru.

Menjawab pertanyaan wartawan berkait PSBB di Banjarmasin , Muslim mengakui bahwa berdasarkan evaluasi dan analisa ,  PSBB memang belum maksimal.

“Maka perlu upaya untuk lebih memantapkan  PSBB agar efektif dan sesuai target,” tukasnya.

cynthia/salman

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Komisi III DPRD Kalsel Minta Dukungan Kementerian PUPR Realisasikan Pembangunan TPST Regional Banjarbakula