Banjarbaru, BARITOPOST.CO.ID – Kebun Raya Banua (KRB) secara resmi meluncurkan wahana baru bernama “Nature of Exhibition Banua Botanical Garden”, Rabu (04/09/2024).
Peluncuran wahana edukasi tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor diwakili Asisten Administrasi Umum, Ahmad Bagiawan di Halaman Visitor KRB.
Hadir pada pembukaan Nature of Exhibition : Plt Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kalsel, kepala SKPD Pemprov Kalsel, pimpinan Bank Kalsel, PT Indobara Antang Gunung Meratus, pimpinan PT Pamapersada Nusantara, perwakilan pelajar dan para undangan.
Baca juga: Karyawan Setwan Kalsel Diminta Berhadir Lebih Awal Sebelum Prosesi Pelantikan Anggota Dewan
Wahana Nature of Exhibition menampilkan berbagai koleksi dan informasi tentang tanaman yang ada di KRB.
Misalnya anggrek, gaharu, mahoni, akasia dan tanaman khas Kalimantan lainnya.
Wahana ini dibuka untuk umum dari hari Senin hingga Jumat, secara cuma-cuma pada minggu pertama dan nanti akan dikenakan biaya masuk Rp 5.000 per orang.
Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor melalui Asisten Administrasi Umum, Ahmad Bagiawan merespons positif dan berharap dapat lebih meningkatkan wawasan masyarakat terhadap keanekaragaman hayati serta menarik wisatawan.
“Pemprov Kalsel bangga karena Kebun Raya Banua menjadi juara 2 tingkat nasional oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional. Pemprov Kalsel menyambut baik pembukaan pameran ini. Semoga menjadi destinasi wisata baru dan meningkatkan PAD,”ujarnya sembari mengusulkan kepada pengelola untuk menambah koleksi fauna yang tidak berbahaya.
Sementara itu, Plt Kepala UPT KRB, Adilla Redha Yanti mengungkapkan, wahana pameran ini sudah diinisiasi sejak tahun 2022 dan terwujud di tahun 2024.
“Ini sebagai wujud kepedulian terhadap upaya pendidikan tentang keanekaragaman hayati. Informasi tentang tanaman kami sajikan dengan tampilan menarik kekinian, sehingga menjadi salah satu pilihan terbaru bagi anak-anak, pelajar ataupun wisatawan,”jelasnya kepada wartawan.
Adilla menuturkan, KRB memiliki koleksi ribuan tanaman. Sedangkan yang ditampilkan di wahana adalah tingkatan evolusi tanaman secara berjenjang, mulai dari cikal bakal, penampakan daun sampai dengan manfaatnya.
Dalam hal pendapatan, KRB mampu menutup keuntungan Rp 1,6 miliar pada tahun 2023.
“Diharapkan tahun 2024 akan melebihi Rp 1,6 miliar, karena pendapatannya terus meningkat. Pada tahun 2022 lalu, kita dapat Rp 770 juta dari yang awalnya masih Rp 46 juta,” jelasnya.
Menurutnya, masyarakat sangat antusias mengunjungi KRB. Beberapa keunggulan KRB, selain ribuan koleksi, pendataan juga tertata.
Selain itu, KRB juga membuka program edukasi, misalnya kelas menanam. Di kelas menanam, anak-anak secara berkelompok diajari menanam dan boleh membawa pulang.
“Kelas menanam digemari anak-anak, selain itu, setiap tahun ada kegiatan dongeng yang disisipi dengan pesan untuk cinta lingkungan,” tambah Adilla.
Selain itu, KRB juga terbuka untuk kegiatan piknik, pertemuan klub, arisan, outbond dan olahraga.
“Ada juga embung yang selalu dikunjungi anak muda. Mereka suka duduk-duduk di tepinya menikmati sunset,” terangnya.
Lebih labjut Adilla mengucapkan syukur karena upaya melestarikan keanekaragaman hayati mendapat dukungan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Penulis: Cynthia
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya