Kosong Pimpinan Pertamina Dituntut Mundur
Banjarmasin, BARITO – PULUHAN massa dari ormas Pemuda Islam Kalsel dan Forum Rakyat Peduli Bangsa dan Negara (Forpeban) kembali turun ke jalan dan melakukan aksi di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan, Senin (18/2).
Dalam aksi damai yang dimotori HM Hasan dan H Dinjaya, mereka melakukan orasi penyampaian aspirasi terkait dugaan adanya tindak pidana korupsi di beberapa daerah serta permasalahan yang ada di Kalsel.
Pertama mereka meminta kejati untuk menelisik pengadaan BBM khususnya premium di Pertamina yang sering kosong dan langkanya gas elpiji 3 Kg.”Kami menuntut pimpinan Cabang Pertamina di Banjarmasin ini mundur karena BBM bersubsidi khususnya premium sering kosong, dan kejaksaan kami harapkan turun menyelidik i ada apa” ujar HM Hasan dalam orasinya.
Sementara H Din Jaya menambahkan pihaknya juga melaporkan dugaan korupsi terkait pengadaan meja dan kursi di Dinas Pendidikan Kabupaten Balangan yang nilai pagunya sebesar Rp12 Miliar.”Berdasarkan data yang kita peroleh dugaan korupsi pengadaan meja dan kursi itu melibatkan oknum pejabat di daerah Kabupaten Balangan,” ucap Dinjaya.
Menurut Dinjaya bahwa pengadaan meja dan kursi tidak sesuai dengan apa yang direncanakan.
“Karena bahannya dari kayu hutan sedangkan harganya satu paket sebesar Rp8 Juta,”tegas Din Kaya.
Mereka juga menyampaikan dugaan penyimpangan terkait proyek pembangunan lapangan tembak di Kabupaten Amuntai.
“Karena pemenang pemenang lelangnya atau yang mengerjakan diduga dari Aparatur Sipil Negara (ASN), dan ini menyalahi aturan,”jelas Din Jaya.
Kemudian mereka juga meminta agar pihak Kejaksaan menelisik dana hibah di KONI Kabupaten Pelaihari.
Aspirasi yang disampaikan para pengunjukrasa itu dilengkapi data awal sebagai acuan bagi pihak Kejaksaan untuk melakukan penyelidikan.
Sementara itu, Kasi Penkum Kejati Kalsel Makhpujat mengatakan akan menyampaikan semua aspirasi masyarakat kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti.
Usai dari Kejati , pendemo melakukan unjuk rasa ke DPRD Kalsel dengan aspirasi yang sama agar wakil rakyat memanggil Pertamina terkait sering kosongnya BBM jenis premium dan Elpiji 3 Kg.
Kedatangan mereka disambut Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalsel, Suwardi Sarlan dan Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, H Riswandi yang berjanji akan memanggil pihak Pertamina. Sementara tuntutan pendemo agar anggota DPRD membatalkan rencana kunjungan ke luar negeri akan dipertimbangkan masukannya.
mr’s