Mandiangin, BARITOPOST.CO.ID – Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam akan memiliki spot wisata kemah mewah atau glamorous camping (glamping).
Pembangunan tempat glamping, kabin, sarana prasarana tersebut resmi dimulai yang ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) di Puncak Tengger, Tahura Sultan Adam, Mandiangin, oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Kehutanan bersama PT. Shafwah Global Utama, Jumat (8/12/2023).
Hadir pada kegiatan tersebut, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Husnul Khatimah, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra, Presiden Direktur Shafwah Group, Muhammad Helmi, dan pihak terkait lainnya.
Menurut Husnul Khatimah, sangat penting untuk memberikan akses informasi seluas-luasnya terkait kawasan Tahura Sultan Adam.
Keberadaan glamping dan fasilitas pendukung lainnya diharapkan akan semakin menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Dengan memanfaatkan hutan konservasi yang memiliki kekhasan flora dan fauna, maka ini menjadi data tarik tersendiri. Agar masyarakat di banua tidak perlu jauh-jauh berwisata, cukup di daerah sendiri sudah menarik,” ujar Husnul kepada wartawan.
Baca Juga: Paman Yani Apresiasi Capaian Samsat Kotabaru, Perkuat Relasi Melalui Inovasi
Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin sendiri, imbuhnya, sangat merespon positif dengan adanya kawasan wisata alam berupa glamping, sehingga meningkatkan kunjungan wisata, termasuk sebagai upaya mewujudkan Kalsel menjadi destinasi wisata dan pintu gerbang ibu kota negara (IKN).
Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra mengungkapkan, peletakan batu pertama tersebut merupakan tahap tindaklanjut dari perjanjian kerja sama Pemprov Kalsel dan PT. Shafwah Global Utama pada pertengahan Juni 2023 lalu.
Dalam hal ini, tukasnya, sebagai dinas yang menjadi leading sector dalam pengelolaan Tahura Sultan Adam, maka akan selalu berusaha untuk membuat sesuatu yang baru dalam setiap tahunnya.
“Kita upayakan setiap tahun selalu ada yang baru, karena kalau dibiarkan saja, itu tidak akan menarik. Maka kita terbuka untuk bekerjasama dengan semua pihak, baik swasta, perbankan dan sebagainya untuk menambah kawasan wisata,”jelasnya.
Yang terpenting, ungkapnya, pihaknya tidak menghilangkan fungsi Tahura Sultan Adam sebagai hutan konservasi.
“Fungsi sebagai hutan konservasi adalah yang utama, wisata adalah bagian didalamnya,”tegasnya.
Pembangunan penginapan glamping di Tahura Sultan Adam meliputi 10 kabin dan 10 glamping di Puncak Tengger, Mandiangin.
Setiap kabin dan glamping dilengkapi AC dan tempat tidur. Kapasitas ruangan bisa menampung mulai dua hingga enam orang.
“Sepuluh bangunan pertama ditargetkan rampung dalam tiga bulan, yang lainnya ditargetkan selesai dua bulan setelahnya,”ujar Presiden Direktur Shafwah Group, Muhammad Helmi.
Pihaknya juga akan membangun taman bermain anak, kafe dua lantai, spot foto berupa dua buah jembatan yang menjorok ke bawah, serta amfiteater dengan daya tampung 150 orang yang menampikan pertunjukan musik setiap akhir pekan.
Penulis: Cynthia
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya