Banjarbaru, BARITO – Bantuan kemanusian untuk masyarakat Kalimantan Selatan yang terdampak banjir terus mengalir dari berbagai komponen.
Mulai swasta, BUMN, perbankan, lembaga pemerintah, TNI/Polri, organisasi sosial kemasyarakatan pengusaha, dan lain – lain.
Terbaru, Pemprov Kalsel Jumat (29/01), menerimakan bantuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam bentuk bahan kebutuhan pokok dan sumbangan uang.
Bantuan secara simbolis diserahkan Sekretaris Korpri Pusat Kemendagri, Yedi Rahmat kepada
Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar di Setda Kalsel, Banjarbaru.
Roy Rizali Anwar mengapresiasi bantuan yang diberikan Kemendagri dan BNPP untuk meringankan korban banjir di sejumlah daerah di Kalsel.
Dikatakan Roy, bencana banjir yang terjadi sejak hampir dua pekan terakhir, menimbulkan banyak kerugian di berbagai sektor, termasuk pertanian, perikanan, dan kerusakan infra struktur seperti jembatan dan jalan.
“Perlu dukungan banyak pihak, terutama pemerintah pusat dalam membantu pendanaan atau anggaran,” terangnya.
Atas nama pimpinan pemerintah daerah dan masyarakat, Roy menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Kemendagri dan BNPP.
“Bantuan akan kami salurkan kepada masyarakat yang benar-benar memerlukan,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor menerima bantuan kemanusiaan dari TNI AL untuk Korban Banjir di Wilayah Kalsel berupa Truk Dapur Umum Marinir TNI AL dan TNI AU serta Bahan Kontak.
Bantuan yang diangkut KRI Banda Aceh 593 dari Jakarta itu diserahkan kepada Pemprov Kalsel untuk dikerahkan ke lokasi yang memerlukan layanan dapur umum itu.
Diketahui, banjir yang terjadi di Kalsel sejak 11 Januari tadi, menyebabkan kerugian material yang sangat besar.
Tim Reaksi Cepat Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT) memperkirakan kerugian akibat bencana banjir mencapai Rp 1,349 triliun.
Estimasi dampak kerugian per 22 Januari 2021 dari sektor pendidikan, kesehatan dan sosial, pertanian, perikanan, infrastruktur, dan produktivitas ekonomi masyarakat sekitar Rp 1,349 triliun.
Berdasarkan estimasi BPPT, nilai kerugian di sektor pendidikan sekitar Rp 30,446 miliar, sedangkan pada sektor kesehatan dan perlindungan sosial diperkirakan sekitar Rp 27,605 miliar.
Sektor infrastruktur sekitar Rp 424,128 miliar, sektor perikanan sekitar Rp 46,533 miliar, sektor produktivitas masyarakat sekitar Rp 604,562 miliar, dan sektor pertanian sekitar Rp 216,266 miliar.
Penulis: Salman