Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Kepala Pusat (Kapus) Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Dr. H. Yusra., M.Pd kembali mengajak para Pendamping Desa atau Tenaga Pendamping Profesional Program P3MD yang berada dalam manajemen dan pengendalian BPSDM,Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ( Kemendesa PDTT) untuk terus melakukan penguatan kapabilitas dan kapasitas diri mereka. “Upaya penguatan kapabilitas dan kapasitas tersebut diantaranya dengan melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan stakeholder terkait desa, termasuk pihak perguruan tinggi. Yakni dalam upaya melaksanakan tugas besar pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa,” ujar Yusra usai bertemu dengan Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Profesor Sutarto Hadi, Jumat, (10/09/2021) di kampus di Banjarmasin.
Yusra mengungkapkan, salah satu indikator yang harus diwujudkan ialah terbentuknya berbagai komunitas kader masyarakat Desa, baik bidang sosial, ekonomi, budaya, keagamaan dan lingkungan sesuai kewenangan dan prioritas pembangunan berkelanjutan atau SDGs Desa.
Yusra menuturkan, pertemuan dengan pimpinan ULM bertujuan untuk sounding kerjasama pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Desa antara pihak ULM dengan Kemendesa PDTT.
Kapus Yusra didampingi Anggota DPRD Kota Banjarmasin, Hilyah Aulia, Korwil 1, Muh.Arwani, Korprov Program P3MD, Yassiana Damhudie.
Usai pertemuan dengan Rektor ULM, Sutarto Hadi, rombongan melanjutkan kegiatan koordinasi dengan Tim Tenaga Ahli Provinsi dan Para Koordinator Kabupaten di Kantor Sekretariat KPW 3 (Koordinator Pendampingan Wilayah 3) Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Yusra kembali mengingatkan pada para Tenaga Pendamping Profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsi mereka untuk tetap kompak menjadi “Super Tim”. Bekerja secara kompak, solid dan profesional untuk sukseskan program Kementerian, utamanya dalam konteks pembangunan yang berkelanjutan di Desa atau SDGs Desa, Pemulihan Ekonomi Nasional, Pogram Prioritas Nasional sesuai kewenangan desadan Adaptasi kebiasaan baru Covid-19 serta BLT Dana Desa.
“Suksesnya Pendampingan Desa dibutuhkan adanya Super Tim yang bekerja secara kompak, solid dan profesional”, katanya.
Dia juga menyampaikan terima kasih pada Tim TPP Provinsi hingga PLD dan Stakeholder terkait Desa atas capaian penyaluran dan pemanfaatan Dana Desa.
Saat ini, penyaluran Dana Desa per tanggal 10 September mencapai 67.78% yang setara dengan 1 Triliun lebih dari Pagu Rp 1.5 Triliun untuk 1864 Desa, 11 Kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan.
Sedangkan BLT Dana Desa untuk KPM (Keluarga Penerima Manfaat) tersalur senilai Rp 312 Miliar, dan Dana Desa (8 %) untuk Penanganan Covid-19 juga diharapkan terealisasi dengan baik.
Yusra juga berharap seluruh TPP di masing-masing level melakukan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Desa untuk capaian kinerja maksimal, baik dalam konteks pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa.
“Pendamping Desa juga perlu mendorong lahirnya Kader Penggerak Masyarakat Desa maupun Komunitas Desa, dengan output kinerja yang terukur. Bekerja dengan semangat dan tegak lurus dengan Kementerian Desa PDTT untuk mengawal Desa menuju desa mandiri, maju dan makmur”, pungkasnya.
Rilis/ Cynthia