Kemenpora Cari Sisi Positif/Negatif  E-Sport

by baritopost.co.id
0 comments 1 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar  Simposium Interpretasi e-Sports dalam Wacana Keolahragaan Nasional, Sabtu (7/9) di Banjarmasin. Acara yang dibuka Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemenpora,  Raden Isnanta itu dihadiri sekitar 200 peserta dari kalangan pelajar, mahasiwa, komunitas games, pemaine-sport, dan penyelanggara turnamen.

Menurut Raden Isnanta, seminar e-Sports bukan pertama kali dilakukan kemenpora. Tapi sudah banyak badan atau lembaga lain yang juga menyeminarkannya.

“Namun demikian, seminar kali ini narasumbernya yang paling lengkap. Karena itu, kupasan bahasannya berbagai aspek  keilmuan, seperti kesehatan, ekonomi bisnis, teknologi dan psikologi,” ujarnya.

Sedang tujuan seminar, lanjut Raden Isnanta, ada tiga, yaitu untuk memformulasikan sisi positif dan sisi negatifnya, pintu masuk menuju kajian ilmiah yang lebih komprehensif, dan e-Sports sudah diakui sebagai salah satu cabang olahraga baru dan sudah dipertandingkan sebagai eksebisi di Asian Games 2018.

Sementara dalam seminar e-Sports ini, ada tim pengkaji yang terdiri dari semua pemangku kepentingan, mulai akademisi, hingga penyuka e-Sports.

“Kita cari sisi negated dan positifnya, nanti akan jadi bahan telaah terhadap kebijakan,”ujarnya.

Dalam simposium,para praktisi dari berbagai disiplin ilmu seperti kesehatan, psikologi, ekonomi dan atlet Esport mencoba sampaikan perspektif-perspektif.

Praktisi Esport yang juga Presiden IESPA, Giring Ganesha misalnya punya alasan mengapa olahraga yang memanfaatkan teknologi ini bisa disebut olahraga. Mereka tak sepakat kalau Esport hanya bermain komputer games semata.

“Pemain Esport melakukan apa yang dilakukan oleh atlet olahraga lain seperti berlatih fisik, bertanding dan mengatur nutrisi,” kata Giring.

Salman

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment