Ketua Komisi IV Apresiasi Paman Birin Tekan Pengangguran di Kalsel dari Tahun ke Tahun

Banjarmasin, BARITO – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Selatan yang mampu menekan angka pengangguran dari tahun 2017 hingga 2018 mendapat apresiasi Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan.
Tahun 2017 tercatat angka pengangguran berdasarkan data dari Disnakertrans Kalsel sekitar 98 ribu lebih kemudian di tahun 2018 angka pengangguran tersebut turun menjadi 95 ribu.

Turunnya angka pengangguran ini melalui berbagai program Disnakertrans Kalsel, seperti program pelatihan bagi para pencari kerja bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK), kemudian magang diberbagai perusahaan di Kalsel, mempertemukan antara pencari kerja dengan perusahaan serta kegiatan pengawasan dan hubungan industrial.

Keberhasilan Disnakertrans Kalsel tekan angka pengangguran dari tahun ke tahun itu, artinya bisa mendukung apa yang menjadi visi dan misinya Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor untuk Kalsel Mandiri dan Terdepan (Mapan).

Demikian disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Yazidie Fauzy kepada wartawan, Jumat (19/7/2019) seusai rapat kerja dengan Disnakertrans Kalsel.

Menurut Yazidie, untuk mewujudkan visi misi Paman Birin agar Kalsel Mandiri dan Terdepan, itu harus didukung kinerja seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel, salah satunya dari Disnakertrans.

“Hari ini (Jumat, red), kami di Komisi IV membidangi ketenagakerjaan mengundang Disnakertrans, karena SKPD ini termasuk salah satu dinas yang menjadi ujung tombak kita mengentaskan kemiskinan di Kalsel,” ujar Yazidie.

Yazidie mengharapkan melalui Disnakertrans ini kita menghasilkan tenaga-tenaga kerja handal, siap pakai dan berdaya saing tinggi, salah satunya melalui BLK-BLK milik Provinsi yang bisa meningkatkan daya saing tenaga kerja kita.
“Kita melihat Disnakertrans sudah bisa menekan jumlah penggangguran dari tahun 2017 ke tahun 2018 itu sekitar 3 ribuan lebih dan ini angka yang cukup signifikan,” puji politisi PKB ini.

Harapan kita ke depannya Disnakertrans ini bisa meminimalkan atau kalau perlu tidak ada lagi pengangguran melalui sekitar 4.225 perusahaan di Kalsel bisa terserap dan kita harapkan perusahaan-perusahaan juga proaktif memberikan kesempatan kepada tenaga kerja kita yang kita usahakan sudah siap pakai dan terampil.

“Artinya tenaga kerja lokal itu mendapat skala prioritas sesuai Perda Ketenagakerjaan yang kita miliki,” tukasnya.
Lalu apa tolak ukur keberhasilan Pemerintah Provinsi ? Ditegaskan mantan Ketua KNPI Kalsel ini tolak ukuranya jumlah pengangguran dari tahun 2017 sekitar 98 ribu lebih itu mengalami penurunan menjadi 95 ribu di tahun 2018, artinya ada penurunan sekitar 3 ribu lebih.

“Kita apresiasi Pemerintah Daerah, Paman Birin dan SKPD melalui tupoksinya bahwa mereka betul-betul bekerja dengan target yang terukur,” ujarnya.

Dan kami menilai untuk Disnakertrans ini tolak ukurnya mampu menekan pengangguran di Kalsel dari tahun ke tahun. Kami juga mengharapkan seluruh SKPD Provinsi bekerja lebih optimal dan lebih baik lagi, sehingga mampu mewujudkan apa yang menjadi cita-cita dan keinginan Paman Birin sebagai Kepala Daerah untuk Kalsel Mandiri dan Terdepan.
“Tidak mungkin Paman Birin bekerja sendiri kalau tidak didukung dan di support oleh SKPD-SKPD yang menjadi tulang punggung kinerja pemerintahan,” tandasnya.

Tapi disisi lain, imbuhnya, Pemerintah Daerah juga harus memperhatikan alokasi anggaran ke SKPD-SKPD itu harus ada penyesuaian oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Bappeda dan Bakeuda berdasarkan usulan dan program dari SKPD.

Yazidie mencontohkan, misalnya di Balai Latihan Kerja milik Provinsi yang mengusulkan sebanyak 40 paket ternyata tidak bisa direalisasikan karena anggarannya kurang, kita harapkan nanti ada penyesuaian dari TAPD, Bappeda dan Bakeuda, sehingga kinerja SKPD seperti Disnakertrans ini bisa lebih baik lagi membantu Pak Gubernur mewujudkan Kalsel Mapan.

Sementara itu Kadisnakertrans Kalsel H Sugian Noorbah menyatakan, pihaknya bisa menekan jumlah pengangguran dari tahun ke tahun itu sesuai visi misi Pak Gubernur mewujudkan Kalsel Terampil dan itu tupoksi kami, maka kami berusaha melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain pelatihan melalui BLK, magang dan mempertemukan antara pencari kerja dengan perusahaan serta kegiatan pengawasan dan hubungan industrial.
“Empat kegiatan yang kita laksanakan inilah alhamdullilah mampu menekan angka pengangguran di Kalsel,” ucap Sugian Noorbah.

Sugian menandaskan upaya menekan jumlah pengangguran di Kalsel setiap tahun begitu juga di tahun 2019 ini bahkan selama ini yang kita didik hampir semuanya diterima kerja.

“Sekitar 600 orang sesuai anggaran yang ada. Alhamdullilah selama ini yang kita latih itu terserap di berbagai perusahaan,” terangnya.

Mereka yang kita latih ini terserap diberbagai sektor, lanjutnya, seperti sektor perhotelan, tambang, otomotif dan paling besar menyerap tenaga kerja di sektor pertambangan dan perkebunan kelapa sawit.

Sopian

Related posts

Pilih Ketum Baru dan Rumuskan Program Kerja di Musda XVI HIPMI Kalsel

FOKBI Kalsel Sosialisasi Senam ‘Ikan Nae di Pante’

Anggota DPRD Balangan Sri Huriyati Hadi Serukan Kesetaraan bagi Penyandang Disabilitas