Ketua Koperasi “Itah Belum Hapakat” Minta Plasma Segera Terealisasi

Kanan ketua koperasi Itah Belum Hapakat, Suharjo kiri Yarddi Bertty Bendahara Koperasi yang datang menemui media ini. (zainal/brt)

Sampit,BARITO – Pernyataan yang dilontarkan ketua koperasi Itah Belum Hapakat, Suharjo didampingi pengurus koperasi Yaddi Bertty yang sekaligus ketua DAD desa Pondok Damar, Kecamatan Bagendang Hilir Utara (BHU) agar perusahaan PT.Mustika Sembuluh (Wilmar Group) untuk segera merealisasikan plasma untuk warga Pondok Damar sesuai dengan anjuran Gubernur beberapa waktu yang lalu.

Menurut mereka PT.Mustika Sembuluh ini, sebagai hasil rapat (kesepakatan)antara  warga Pondok Damar dengan Management perusahaan dari luasan izin HGU, ada hak warga yang juga harus dikeluarkan 20% (plasma-kemitraan).

Padahal tambahnya untuk mendapatkan palsma tersebut, salah satu syaratnya warga harus membentuk sebuah koperasi dengan tujuan agar plasma ini dikoordinir oleh koperasi.

“Koperasi sudah kita bentuk, yang mana anggotanya itu sendiri adalah orang orang yang mempunyai plasma nantinya.” Ungkap Suharjo, Selasa (6/11).

Suharjo juga menyayangkan sekali, pihak perusahaan PT.Mustika Sembuluh yang selama ini mereka harapkan, bisa membantu penyelesaian permasalahan yang mereka hadapi, justru sebaliknya managent perusahaan tidak mendukung untuk operasional koperasi “Itah Belum Hapakat”.

“Kalau mereka tidak mendukung kami koperasi “Itah Belum Hapakat” biar kami sendiri saja akan mengukur lahan yang ada diwilayah desa Pondok Damar.”Ungkapnya agak kesal dengan managent perusahaan.

Untuk itu Suharjo meminta kepada pimpinan PT.Mustika Sembuluh Darwin Indigo dan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran agar bisa bertanggungjawab, karena mereka pernah berjanji kepada warga desa Pondok Damar tentang plasma untuk warga.

“Sampai sekarang ini yang mereka janjikan itu belum selesai juga, padahal sudah berapa lama kami menunggu.”Ujarnya kembali.

Ungkapan hampir sama juga disampaikan oleh Yarddi Bertty selaku pengurus (Bendahara) koperasi Itah Belum Hapakat ini, Gubernur pernah meminta kepada management perusahan agar satu bulan harus tuntas penyelesaian warga desa Pondok Damar.

“Kenyataannya dilapangan penyelesaian itu hanya bualan saja,mana janjinya pimpinan perusahaan Wilmar Group Darwin itu.”Tegas Yarddi yang berharap jangan sampai warga desa Pondok Damar kembali turun kelapangan seperti yang dulu. zai

Related posts

DPRD Kalsel Akan Perjuangkan Peningkatan Pagu Anggaran Pembangunan Rumah Layak Huni

Peduli Bencana, XL Axiata Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah

Polda Kalsel Raih Prestasi Gemilang di Kapolri Cup 2024