Khuzaimi Bantah Buat Kekacauan Soal Kelotok

Khuzaimi Bantah Buat Kekacauan Soal Kelotok

Ibnu Sina : Motoris Kelotok Jangan ‘Becakut’
Banjarmasin, BARITO
Disebutnya oknum Dinas Pariwisata yang dianggap mencampuri dan membuat kacau rencana renovasi kelotok tanpa atap itu akhirnya mengundang ketersinggungan oknum itu sendiri.

Siapakah oknum tersebut, dalam hal ini Kabid Pengembangan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, M Khuzaimi yang merasa disinggung sebutan oknum itu.

Pasalnya, selama ini orang yang paling dekat dengan motoris kelotok di siring adalah Khuzaimi. Saat dikonfirmasi, zimi panggilan akrab Khuzaimi mengaku bahwa kedekatan dirinya bersama motoris kelotok sebatas hubungan kerja dimana posisi kelotok adalah bagian dari kepariwisataan.

Zimi membeberkan, kelotok adalah kapal ciri khas yg tinggi muataan lokalnya dan tidak dimiliki oleh daerah lain. Kelotok adalah sebagai ciri alat transportasi di Sungai Barito dan Martapura idealnya agar di lestarikan.

“4 tahun lalu kelotok yang sempat mati suri, kami coba bangkitkan lagi, sehingga menjadi kendaraan sungai wisata susur sungai, bahkan pengunjung wisata susur sungai pernah dalam 1 tahun nya mencapai 500 ribu lebih dengan berbagai titik tujuan lokasi wisata,” ucapnya.

Bila soal inovasi tentang perubahan desain kelotok yg mengutamakan keselamatan penumpang tentu itu harus didukung. Baginya keselamatan adalah nomer satu meskipun selama 4 tahun kelotok zero insiden.

“Karena kelotok adalah milik warga tentu ketika merubah desain idealnya diperlukan sosialisasi dan komunikasi yg baik hingga berjalan bersama. Mudahan ini bisa dipahami bersama,” katanya.

Sementara itu, menanggapi hal diatas Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, sengketa disain kelotok antara milik dishub dan disain lainnya dan adanya kubu motoris kelotok di Siring Bakantan dan Siring Menara Pandang, itu adalah kesalahpahaman saja alias miss komunikasi.

Ibnu ingin, mereka (dua kubu) agar bersatu dan tidak ada lagi kubu-kubuan. Kemudian soal disain nanti disepakati bersama, mana yang dominan dipilih.

“Ya intinya ini miss komunikasi. Kalau tidak Dishub mengancam akan mencabit izin, nah kalau beginikan siapa yang rugi, rugi semua. Baiknya ya bersatu dan bicarakan bersama, duduk bersama,” ujar Ibnu menengahi.

Kemudian bagaimana nanti soal biaya renovasi, Ibnu meyakinkan dirinya akan mencari dana CSR untuk membantu kelancaran renovasi. Namun, itu semuanya tergantung para motoris lagi.

“Tapi kalau seperti ini terus motoris masih ‘becakut’, kapan ini selesainya,” bebernya.

Untuk itu, Ibnu juga meminta Dinas Pariwisata agar mendata berapa saat ini yang sepakat direnovasi. Sehingga itu pihaknya berkomitmen mencarikan dana CSR tersebut. hamdani

Related posts

Empat Daerah Kebagian Medali Emas, Kejurprov Sepak Takraw Kalsel 2024

Pilkada Berjalan Kondusif Kapolda Kalsel Ucapkan Terima Kasih

Nyoblos di TPS 11 Banjar Indah, Cagub No 1 Muhidin Jalan Kaki