Kisah Yuliana-Yuliani, Kembar Siam Dempet Kepala Pertama di Indonesia yang Berhasil Dipisahkan Tahun 1987, Begini Nasibnya Kini

Jakarta , BARITOPOST.CO.ID – Masih ingat dengan kisah bayi kembar siam bernama Yuliana Yuliani?
Yuliani-Yuliana adalah bayi kembar siam pertama yang dipisahkan di Indonesia.
Pemilik nama Pristian Yuliana dan Pristian Yuliani adalah anak kembar siam dari pasangan Tularji dan Hartini asal Tanjung Pinang.

34 tahun silam, Yuliana Yuliani lahir dengan kondisi kembar siam dempet kepala secara vertikal atau disebut kraniopagus
Kisah kembar siam dempet kepala Yuliana Yuliani banyak disorot berkat keberhasilan operasi pemisahan yang sang dokter.

Kehidupan Yuliana dan Yuliani setelah dewasa juga menuai decak kagum banyak orang.
Bagaimana tidak, walau terlahir kembar siam dempet kepala, Yuliana Yuliani berhasil menuai kesuksesan di masa
dewasanya.
Berkat dokter Padmo, kini kedua anak tersebut menjalani kehidupan normal. Yuliana menjadi seorang ahli nutrisi, sementara Yuliani menjadi dokter.

Baca Juga: Puluhan Ribu Masyarakat Hadiri Murakata Bersholawat di HST

Bagaimana ceritanya?
Dikutip dari akun Ig@fyifact,Senin, (2/6/2024) ketika mendengar adanya kasus langka kelahiran bayi kembar siam dari keluarga kurang mampu di Tanjungpinang, dokter Padmo segera memeriksanya.
Pada usia 2 bulan 21 hari, kembar siam Yuliana Yuliani menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

KEMBAR siam Yuliana dan Yuliani bersama dokter Padmosantjojo dan istri yang telah berjasa untuk mereka. Kini mereka telah menjadi seorang doktor dan dokter (foto istimewa)

Dokter Padmosantjojo, ahli bedah saraf RSCM, yang berperan banyak pada operasi pemisahan si kembar siam Yuliana Yuliani.
Pada 1987 Ia menjalani operasi penuh resiko untuk memisahkan operasi penuh resiko untuk memisahkan Yuliana -Yuliani yang terlahir dempet kepala.
Operasi besar besaran ini melibatkan 40 dokter.
Banyak yang meragukan bila kedua bayi itu bisa selamat.
Setelah 13 jam berjuang , operasi dinyatakan berhasil.
Dengan ketelitiannya, dokter Padmosantjojo memisahkan selaput otak (duramater) yang berlekatan dengan pisau bedah biasa dan mata telanjang.
Operasi pada 21 Oktober 1987 tersebut jadi tonggak sejarah bidang kedokteran di Indonesia, khususnya bedah saraf

Baca Juga: Kalsel Sukses Tuan Rumah dan Prestasi, Kejurnas Pencak Silat PPLP/PPLD dan SKO 2024

Dokter Padmo menanggung seluruh biaya operasi.
Dia juga menerbangkan orang tua si bayi ke Jakarta dan memenuhi kebutuhannya .
Ikatan batin terlanjur , pasca operasi dokter Padmo tetap merawat bayi itu.
Bahkan menyekolahkannya hingga kuliah.

Padmosantjojo mencarikan rumah untuk ditinggali keluarga tersebut.
Ia mendukung pemenuhan kebutuhan nutrisi si kembar siam dan memantau tumbuh kembang mereka selama di Jakarta.

Kini, si kembar siam Yualiana Yuliani telah tumbuh dewasa.
Yuliani diketahui jadi dokter dari Universitas Andalas (Unand), Padang.
Sementara Yuliana adalah doktor ilmu nutrisi dan teknologi di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Penulis/Editor: Mercurius

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Related posts

Pertamina Raih Penghargaan Adi Niti dari KLHK

Pertamina Patra Niaga Turunkan Harga Pertamax Series dan Dex Series Mulai 1  September 2024

Peserta Uncle Hard Enduro 2024 Datang, 22 Pembalap Internasional Asal 12 Negara