Banjarmasin,BARITO-Sebanyak 14.000 satuan barang dan makanan serta peralatan untuk korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah. diangkut melalui Kapal Negara (KN) Kunyit di Pelabuhan Trisakti Terminal Penumpang Banjarmasin, Rabu (10/10) pagi.
Bantuan berupa sembako, air mineral, hingga pakaian layak pakai dengan berat sekitar 280 ton di KN Kunyit itu dilepas Kepala KSOP Kelas I Banjarmasin Bambang Gunawan dan Asisten II Pemprov Kalsel Hermansyah Manap.
Beberapa menit sebelum kapal berangkat, datang sebuah mobil dengan membawa bantuan sembako. Bantuan itu langsung dimasukkan ke dalam kapal. Pelepasan KN Kunyit milik Distrik Navigasi itu bekerjasama dengan kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Banjarmasin yang membuka Pos Bantuan sejak Kamis lalu. Bantuan diperkirakan sampai ke Donggala pada Kamis (11/10) siang hari ini pukul 12.00 Wita.
Kepala KSOP Banjarmasin Bambang Gunawan mengatakan, tak hanya bantuan sembako dan pakaian serta makanan, juga 30 relawan turut ikut serta yang bertugas hingga sepekan nanti. Mereka terdiri dari 28 orang dari Distrik Navigasi dan KSOP serta 12 relawan dari Sentra Komunikasi (Senkom) Kalsel yang merupakan mitra Polri.
Bambang menambahkan, untuk air mineral diterima 2000 galon, namun baru 1.000 galon yang dibawa. Karena KN Kunyit sudah full kapasitas membawa bantuan tersebut. Mulai dari palka hingga lambung kiri kanan serta di dalam beberapa ruangan penuh diisi bantuan.
“Kami juga menerima bantuan dalam bentuan uang tunai atau koin dari mahasiswa yang diserahkan dalam bentuk dibungkus kertas amplop dilem materai. Akan tetapi jumlah uang itu sendiri tidak diketahui isinya berapa,”sebutnya.
Asisten II Setdaprov Kalsel Hermansyah Manaf mengatakan, pengiriman bantuan tersebut, merupakan salah satu bukti kepedulian warga Kalimantan Selatan terhadap penderitaan warga Palu dan Donggala.
“Ini adalah bukti bahwa seluruh warga Kalsel, ikut merasakah penderitaan para korban gempa dam tsunami di Palu dan Donggala, yang dibuktikan dengan ikut berbagi melalui pengiriman bantuan ini,” katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Mahyudin mengatakan, KM Kunyit merupakan kapal ke dua yang dikirimkan ke Palu untuk mengangkat bantuan dari warga Kalsel.
“Kami hanya menginformasikan kepada masyarakat, bahwa akan ada kapal yang mengirimkan bantuan ke Palu, dan hasilnya, sekitar 280 metrik ton atau 14.856 koli bantuan telah siap kirim,” katanya.
Bahkan, tambah dia, karena banyaknya bantuan dari masyarakat, KM Kunyit yang diberangkan dari Pelabuhan Trisakti menuju Palu pada Rabu sekitar pukul 10:00 Wita, tidak mampu menampungnya lagi.
Sehingga, BPBD berupaya mencarikan jalan keluar, bagaimana cara pengiriman berbagai macam barang yang masih tersisa. “Masih banyak barang di mobil saya yang tidak bisa terangkut kapal, mungkin nanti akan kita kirimkan dengan jalur lain,” katanya.
Tentang bantuan uang, tambah dia, akan ditransfer ke panitia yang berada di Posko di Palu.
Kepala Badan Keuangan Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Aminuddin Latif mengatakan pemprov setempat telah menyiapkan dana untuk membantu korban bencana di Palu, Sulawesi Tengah dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masing-masing Rp1 miliar.
Menurut Aminuddin di Banjarmasin Selasa, dana bantuan tersebut diambilkan dari APBD Kalsel 2018 dari pos dana tidak terduga.
“Berdasarkan imbauan dari Kementerian Dalam Negeri, Bapak Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, memberikan hibah untuk membantu rekonstruksi bencana di Palu dan NTB,” katanya.
Saat ini, tambah dia, dananya telah siap, bila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembangunan infrastruktur di dua provinsi tersebut.
Aminuddin mengungkapkan, pihaknya sedang mencermati rencana pemanfaatan dana tersebut diperlukan untuk apa.
Sebab, tambah dia, bantuan harus diberikan secara terarah, sesuai kebutuhan daerah penerima bantuan.
Terkait bantuan pemprov itu. Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalsel, Abdul Haris Makkie menegaskan, bantuan yang akan diberikan kepada korban tidak berupa uang tunai.
Menurutnya, Pemprov Kalsel menyediakan dana Rp2 miliar dari dalam pos dana tak terduga APBD 2018, untuk membantu fasilitas atau infrastruktur pada lokasi gempa di dua provinsi yakni Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Tengah (Sulteng).
Adapun proses pencairannya ujar Sekdaprov, akan mengikuti petunjuk Mendagri. “Ini terkait pertangungjawabamn, kita akan ikuti mekanisme atau arahan Mendagri,” ujarnya kepada Barito Post, Selasa malam (10/10) usai mengkuti haul ke 156 Pangeran Antasari di Masjid Jami Sungai Miai Banjarmasin.
“Tidak ada dua miliar itu (bantuan uang tunai,red),” tegasnya.slm/ndy