Kolaborasi Akademisi 5 Universitas, Workshop Kampanye Anti Tembakau Di Kalangan Remaja

Workshop anti tembakau di kalangan remaja.(ist)

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Pengendalian produk tembakau dalam hal ini rokok telah menjadi perhatian berbagai pihak, karena rokok tidak hanya dapat menimbulkan masalah kesehatan akan tetapi juga masalah ekonomi, sosial dan lingkungan, maka dari itu Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) dan Institut Komunikasi dan Bisnis (IKB) London School of Public Relations (LSPR) mengundang 15 Perguruan Tinggi baik swasta maupun negeri berkolaborasi untuk melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Lintas Kampus dalam bentuk Workshop dan Kampanye Anti Tembakau. Ini tercetus sejak tanggal 6 Maret 2021.

Sedangkan Perguruan Tinggi yang terlibat dalam PKM Lintas Kampus ini adalah LSPR, Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Moestopo Beragama, Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Mulawarman (UNMUL), Universitas Udayana, Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Universitas Islam Bandung (UNISBA), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Bengkulu (UNIB), Universitas Syah Kuala, Universitas Negeri Surakarta (UNS), Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (UNISKA) dan Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta.

PKM Lintas Kampus ini terbagi menjadi tiga tim yang masing-masing melibatkan 5 universitas. Salah satu tim mengadakan workshop yang mengusung tema “Kampanye Anti Tembakau di Kalangan Remaja”.
Tim terdiri dari Dr Eni Maryani (UNPAD), Rani Chandra Okaviani M.Si (IKB LSPR), Kadek Dristiana Dwivayani, M.Med.Kom (UNMUL), Sri Astuty, M.Si (ULM) dan Fizzy Andriani, M.Si (Universitas Moestopo Beragama).

Sementara itu workshop tersebut diadakan pada hari Sabtu, 20 Maret 2021 diikuti oleh 97 orang mahasiswa dari berbagai universitas dan menghadirkan Dr Eni Maryani sebagai narasumber dalam tema “Memahami Bahaya Rokok dan Menolak Menjadi Target” sebagai pembekalan kepada mahasiswa tentang isu rokok.

Untuk materi penggunaan media kampaye Dr Ira Mirawati seorang akademisi yang juga influencer berbicara tentang “Positivity Vibes Media Sosial”, sementara Kadek Dristiana Dwivayani, M.Med.Kom memberikan materi “Make Over Your Creative Content”.

“Workshop ini selain memberikan pemahaman tentang bahaya rokok, saya juga berharap peserta dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan kampanye dengan mengembangkan ide-ide kreatif dalam berbagai media platform media digital, seperti Instagram, Youtube, TikTok dan Podcast,” terang Dr Eni Maryani selaku ketua pelaksana.

Turut menambahkan Sri Astuty, M.Si salah seorang anggota tim pelaksana yang juga kandidat Doktor Komunikasi bahwa kegiatan PKM Lintas Kampus merupakan bentuk kontribusi para akademisi untuk mengatasi beragam masalah yang berkembang di masyarakat.

Diakhir sesi pihaknya mengajak para mahasiswa untuk memproduksi media kampanye dengan tagline “Kuy, Viralkan Keren Tanpa Rokok” yang juga akan dilombakan.

Selain mendapatkan hadiah, media kampanye pemenang atau terpilih juga akan memiliki kesempatan digunakan oleh SEATCA sebagai perangkat kampanye mereka.

Disamping itu salah seorang peserta Yopin Pratama (UNMUL) menyatakan bahwa workshop ini sangat bagus dan bermanfaat dan saya berharap dapat turut berpartisipasi dalam kampanye tanpa rokok dan asap rokok di kalangan remaja.

Disisi lain berdasarkan Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018) diketahui prosentasi terbesar usia pertama kali merokok adalah 15-19 tahun. Hal itu sejalan dengan makin gencarnya promosi iklan rokok bagi kalangan remaja. Padahal kalangan remaja tersebut merupakan aset berharga bagi masa depan bangsa.

Rilis/Sopian

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Komisi III DPRD Kalsel Minta Dukungan Kementerian PUPR Realisasikan Pembangunan TPST Regional Banjarbakula