Komandan Kodim tak Ingin Kuin Kecil Seperti Desa di Ujung Kota

JELASKAN TMMD- Komandan Kodim 1007/Banjarmasin Letkol Nopid Arif saat menjelaskan persiapan TMMD ke 105, sekaligus Lomba Tulisan bagi jurnalis online, cetak dan TV serta radio dan intern instansi TNI sendiri, Rabu (3/7/2019) pagi. (foto:sum/brt)

Banjarmasin, BARITO – Kondisi Kuin Kecil RT 14 Kelurahan Mantuil Banjarmasin Selatan memang memprihatinkan, karena pembangunan jalan dan lainnya sangat minim dibanding di kelurahan perkotaan. Karena itu Komandan Kodim 1007/Banjarmasin Letkol Nopid Arif ingin agar Kuin Kecil tersebut jangan seperti desa di ujung perkotaan.

Untuk itu pelaksamaam TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 105 akan bekerjasama dengan lima departemen, diantaranya kemensos, kemenkes dan kementrian PUPR. Diharapkan pelaksanaan berkajaln lancar dan aman terkendali serta bermanfaat dengan kesan yang baik.

Dia menilai kondisi Kuin Kecil jauh tertinggal pembangunannya dan harus dieksplor karena mereka hidup seperti di desa.”TMMD ini harus digelorakan sebab gotong royong harus dihidupkan kembali lantaran sekarang sikap individual mulai tumbuh di perkotaan. Makanya kita butuh bantuan media untuk lebih masiv lagi,”ujarnya.

Terkait TMMD kenapa lokasinya memang harus yang sulit atau di ujung kota karena itu tugas TNI yang bekerja,”tambahnya. Seperti diketahui TMMD ke 105 ini akan dibuka pada 10 Juli sampai 8 Agustus 2019 nanti. Rencana dibuka Wakil Wali Kota Banjarmasin karena pada jadwal pembukaan Wali Kota ada jadwal ke luar kota. Acara itu juga dihadiri Danrem Antasari

Sedangkan untuk sukses dan lancarnya TMMD ini juga melibatkan enam dinas diantaranya PUPR, PDAM, Akbid dan Dinas Kesehatan. Hingga saat ini TMMD itu sudah memasuki ke hari ke 14, progresnya 30%. “Jadi kami harapkan personil yang masih terlibat belum maksimal, baik masyarakat maupun dari TNI di sendiri dapat dimaksimalkan pada saat pembukaan nanti.

Sementara personil yang tetlibat POLRI dari Satpol PP dari TNI sendiri dengan masyarakat, dengan sasaran kegiatan TMMD fisik maupun non fisik. Secara fisik yang dilakukan yaitu membuat badan jalan sepanjang 979 Meter dan jembatan kurang lebih ada 13 jembatan dan 2 gorong-gorong.

Pekerjaan fisik tambahan lainnya yaitu rehab rumah dan mushola yang ada di Mantuil, khususnya di kawasan Kuin Kecil. Sedangkan kegiatan sasaran non fisik memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang hal-hal yang hubungan dengan pertahanan keamanan maupun tentang perekonomian yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satunya contohnya melakukan sosialisasi seperti masalah hukum, bela negara wawasan kebangsaan kesehatan. Secara ekonomi kita akan menggandeng petani dengan tanaman biji kopi. “Kita akan mencoba bagaimana untuk membuatkan menumbuhkan pertanian di sana dengan kebun kopi,”jelasnya.

Termasuk juga ada penanaman bakau untuk mempertahankan sungai itu pepohonan dan sebagai buah-buahan dan sebagainya. “Diharapkan kegiatan-kegiatan ini ini akan membuat masyarakat akan terpacu untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,”tutur Nopid

Warga Kuin Kecil yang masih dibawah garis kemiskinan itu rentan dengan orang-orang memperdaya atas keterbelakangan mereka. “Jadi sangat rentan warga setempat dimasuki oleh potensi-potensi hal-hal yang berbahaya lainnya sehingga harus kita antisipasi, makanya saya berkolaborasi dengan pemerintah agar pemerataan daerah ini sangat penting di setiap lini semua bidang.

Pelaksanaan TMMD ini sendiri dilaksanakan setiap 2 tahun sekali dan sebelumnya tahun 2017 di Sungai Gampa Banjarmasin Utara. Sekarang di Banjarmasin Selatan dan nanti tahun depan tahun 2021 akan datang di canangkan di kawasan Banjarmasin Timur. “Lokasinya harus mencari tempat yang memang butuh tempat yang dibutuh masyarakat,”pungkasnya dandim 1007.banjarmasin ini.

Arsuma

Related posts

Serapan Belanja APBD Kalimantan Selatan Mengkhawatirkan

Guru Ilham Humaidi Serukan Pilkada Damai

Distribusi Logistik Pilkada 2024 ke Sungai Lulut Banjarmasin, Petugas Mesti Lewat Jalur Sungai