Plang Proyek Keliru Cantumkan Sumber Pendanaan
Banjarmasin, BARITO – DPRD Kalimantan Selatan melalui Komisi IV bidang keolahragaan menyatakan agak kecewa lambannya pekerjaan proyek rehabilitasi Stadion 17 Mei Banjarmasin. Pasalnya, tahap pertama pekerjaan proyek pada fasilitas tribun VIP ini progressnya baru 38 persen. Sementara proyek ini digarap menjelang akhir bulan Agustus kemarin.
Lambannya kemajuan pekerjaan rehab stadion kebanggaan warga Kalsel ini, terungkap dari hasil sidak Komisi IV dipimpin ketuanya HM Lutfi Saifuddin, Kamis (24/10/2019).
Bahkan, dari sidak tersebut juga baru terpantau ada kekeliruan pencantuman sumber pendanaan proyek ini. Sebab, di plang nama proyek tercantum sumber dana dari APBN Tahun Anggaran 2019, padahal proyek ini didanai dari APBD Kalsel TA 2019 dengan biaya Rp12.604.915.000.
Namun untuk hal lainnya yang tercantum di plang proyek tersebut tidak ada lagi yang keliru, seperti jenis pekerjaannya untuk standarisasi dan renovasi sarana dan prasarana olahraga di Stadion 17 Mei dengan nomor kontrak 426/01530.II_OR.PRS.3/DISPORA tanggal 23 Agustus 2019 dengan waktu pelaksanaan 120 hari oleh pelaksana CV Mirtada Sejahtera dan pengawas CVTika Kreatif Desain Konsultan.
Atas dasar kekeliruan pencantuman sumber pendanaan proyek tersebut, pihak pelaksana selaku kontraktor mengakui kesalahan tersebut hingga tak lama kemudian plang proyek tersebut dicabut untuk diganti yang baru.
Sedangkan progress proyek rehab Stadion 17 Mei ini disebutkan oleh Direktur Cabang CV Mirtada Sejahtera Ahmad Rifani sudah mencapai 38 persen, karena itu pihaknya optimis proyek ini rampung di bulan Desember mendatang.
“Kami optimis proyek rehab ini selesai di 23 Desember mendatang,” ujar Rifani kepada wartawan.
Kenapa pihaknya optimis, lanjutnya, karena pekerjaan yang kami lakukan ini tidak ada finishing, sebab, yang dikerjakan cuma tiga, yaitu pondasi, struktur dan atap, jadi itu saja yang kami kerjakan.
“Pekerjaannya cuma pondasi, struktur dan atap, itu saja tidak ada finishing,” sebutnya.
Rifani menyebutkan, pelaksanaan proyek ini mulai kami garap di akhir Agustus seteleh penandatangan kontrak dan progressnya sudah 38 persen. Sementara kesalahan pencantuman sumber pendanaan di plang proyek, diakuinya memang ada kekeliruan dan itu tidak sengaja, karena itu nanti kami ganti plang nama proyek tersebut.
Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Kalsel HM Lutfi Saifuddin kepada wartawan disela sidak tersebut mengaku agak kecewa karena lambannya pekerjaan rehab Stadion 17 Mei ini, padahal pihaknya di dewan tengah membahas Rancangan APBD Kalsel TA 2020, dimana salah satu itemnya ada mencantumkan pendanaan lanjutan pembangunan rehab Stadion 17 Mei.
Lutfi menuturkan, kami saat ini sedang pembahasan APBD 2020 yang mana di dalam APBD itu mencantumkan kelanjutan pembangunan rehab Stadion 17 Mei ini, tentunya dengan sidak ini kami ingin melihat secara riil bagaimana proses tahap pertama kemarin yang dianggarkan sekitar Rp12 miliar lebih.
Kenyataannya, lanjut politisi Gerindra ini, dari laporan yang kami terima, progressnya baru berjalan 38 persen, itu sesuai keterangan dari konsultan pengawas.
“Lambannya progress ini agak mengkhawatirkan, karena kami sedang membahas anggaran untuk kelanjutannya, sedangkan proses kemajuan proyek ini baru 38 persen, karena itu kami minta dikejar minimal 50 persen dalam bulan ini sebelum kami menyetujui anggaran 2020 itu,” terang Lutfi.
Dari pembahasan RAPBD 2020, imbuhnya, ada memang kembali di anggaran untuk kelanjutan pembangunan rehab Stadion 17 Mei.
“Tahun depan setahu saya diperlukan lagi sekitar Rp40 miliar untuk keseluruhan,” sebutnyaKarena itu, Lutfi pun tak menutupi rasa kecewanya setelah melakukan sidak ini dengan melihat langsung kemajuan pembangunannya.
“Dari hasil sidak ini saya sedikit kecewa melihat perkembangan renovasi ini sangat lambat,” pungkasnya.
Penulis : Sophan