Banjarbaru, BARITO – Kompetensi pejabat pemerintah daerah (pemda) sudah masuk dalam kategori baik bahkan beberapa diantaranya sangat memuaskan. Sehingga kompetensi mereka dapat disejajarkan dengan pejabat daerah lain secara nasional.
Pada Upacara Pelepasan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXVI di aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Kalsel, Senin (9/12) pagi, ada 10 peserta berprestasi yang memiliki nilai diatas 90 dari rentang 1 sampai 100.
Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggaraan Kompetensi, Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Basseng mengungkapkan, PKN Tingkat II merupakan kegiatan atas kerjasama antara LAN dengan Pemprov Kalsel. Karena merupakan kerjasama, maka standar kualitasnya dikendalikan oleh LAN atau sesuai dengan standar nasional.
“LAN mengawal prosesnya dari sejak penetapan peserta, pemanggilan peserta, pendataan pengajar, locus atau lokasi dan sebagainya. Kami merasa senang karena BPSDMD Kalsel bisa bekerjasama dengan LAN,” ujarnya.
Basseng menilai,BPSDMD Kalsel telah memiliki fasilitas yang bagus atau memenuhi standar serta memiliki jajaran manajemen penyelenggara yang kompeten.
“Kualitasnya juga sudah menghasilkan peserta yang telah teruji kompetensinya. Ada peserta yang berprestasi yang nilainya diatas 90 dari rentang 1-100 yakni sebanyak 10 orang,” sambungnya.
Peserta PKN Tingkat II diikuti peserta dari Pemprov Kalsel diantaranya para kepala SKPD, pejabat dari pemerintah kabupaten dan provinsi di luar Kalsel misalnya Sulawesi dan Papua .
” Kompetensi peserta bisa disejajarkan karena mereka mendapatkan pengetahuan yang sama yang diterapkan. Mereka lulus semua karena untuk dinyatakan lulus maka nilainya harus diatas 70, kalau 69 dinyatakan tidak lulus,” jelasnya.
Dengan kata lain, semua peserta memiliki nilai diatas 70 atau paling rendah 85. Sehingga dari segi kompetensi, seluruh peserta telah mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang sama.
“Ketika kembali ke tempat kerjanya, nah itu berlaku faktor lain lagi. Kadang ada yang pintar tetapi situasi tidak mendukung misalnya kurangnya dukungan dari atasan. Maka kepintarannya itu menjadi potensi saja alias tidak muncul. Begitu pula dari segi anggarannya. Misalnya anggaran ada dan mencukupi untuk diimplementasikan konsepnya. Tetapi ada pula daerah yang mengalami keterbatasan anggaran. Sehingga jika dilihat dari faktor kinerja, maka akan banyak faktor yang berperan didalamnya. Tetapi untuk kompetensi, peserta sudah teruji memiliki kemampuan yang sama,” urainya.
Selanjutnya Basseng memaparkan kategori nilai yakni rentang 80-90 masuk dalam kategori memuaskan. Nilai 91-100 sangat memuaskan dan nilai 71-80 termasuk kategori baik.
Kegiatan PKN Tingkat II diikuti 53 orang tetapi dalam prosesnya ada 2 peserta meninggal dunia.
Sehingga peserta yang dinyatakan lulus menjadi 51 orang. Pelatihan berlangsung selama 4 bulan tetapi tidak 100 persen berada di dalam kelas.
Dalam hal ini, peserta mengikuti pembelajaran selama 3 minggu, dilanjutkan dengan membuat konsep. Kemudian mereka menerapkan konsep di tempat kerja selama 2 sampai 2,5 bulan. Pengajar berasal dari LAN RI, widyaiswara utama Pemprov Kalsel dan pejabat lainnya.
Sementara itu Sekdaprov Kalsel, Abdul Haris mewakili Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor pada Upacara Pelepasan PKN Tingkat II menyampaikan pesan gubernur kepada peserta.
“Kita sering mendengar istilah : tulis apa yang dipikirkan, kerjakan apa yang ditulis. Ini yang harus dilakukan. Seribu langkah yang kita lakukan, itu diawali dari satu langkah. Oleh karena itu, berpikirlah besar dan kerjakan sekarang,” cetusnya.
Gubernur melalui sekdaprov juga mengajak peserta melakukan yang terbaik seusai mengikuti pelatihan ini.
“Apa yang saudara tulis dan kerjakan, itu harus diaplikasikan, diimplementasikan menjadi sebuah karya besar bagi perubahan dalam organisasi dimana Saudara menjadi pemimpin ataupun menjadi pendukung bagi organisasi. Setelah mengikuti pelatihan, maka diharapkan Saudara adalah seorang pejabat atau pemimpin yag lebih memiliki kualitas,” tandasnya.
Penulis: Cynthia