Banjarmasin, BARITO – Di Kelurahan Sungai Miai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin terdapat seorang pria yang dikenal masyarakat dengan keahliannya di bidang pengobatan tradisional Patah Tulang.
Pria bernama Slamet alias Pakde membuka Klinik pengobatan tradisional yang dikelola Pak Slamet alias Pakde itu berada di Jalan Padat Karya Blok Batu Pirus No.87 (tepatnya di Posko Induk BPK Seribu Sungai).
Pakde, menjadi nama yang familiar saat ada orang yang kena musibah kecelakaan yang mengakibatkan patah tulang. Bahkan di Kawasan Banjarmasin Utara atau di komunitas relawan pemadam kebakaran Banjarmasin, ketika mendengar kabar laka patah tulang, akan merekomendasikan nama Pakde. ”Bawa ke Pakde BPK Seribu Sungai aja” begitu kira kira ucapan warga.
Pengobatan Tradisional patah tulang ini menjadi pilihan alternatif selain pengobatan Medis kedokteran. Sebelumnya, tidak banyak yang tahu sejak kapan Pijat Patah Tulang ini mulai ada di wilayah Banjarmasin Utara, yang jelas keahlian pengobatan tradisional ini didapat secara turun temurun.
Media ini mencoba mengkonfirmasi langsung kepada dukun patah tulang, Pakde di kediamannya. Pria kelahiran Jawa itu menyapa dengan senyum ramah penuh akrab. Lantas mempersilahkan duduk, tak lama kemudian setelah dijelaskan. Akhirnya ia mau berbagi cerita bagaimana awal-awalnya membangun pijat tradisional ini.
“Insya Allah, dengan izin Allah patah tulang dapat disembuhkan. Saya hanya sebatas membantu (perantara) menyembuhkan saja,” kata Pakde mengawali perbincangan.
Ia menerima pengobatan berbagai jenis patah tulang, baik yang baru terjadi (korban laka lantas) ataupun yang sudah berlangsung tahunan.
“Selain patah tulang, kami juga bisa menyembuhkan keseleo, asam urat, rematik, bahkan orang yang kena santet,” ucapnya.
Selama ini, Pakde tidak mematok tarif untuk pelanggan-pelanggannya. Ia mengungkapkan hanya ingin membantu orang-orang yang membutuhkan keahliannya. “Seikhlasnya sih. Saya seikhlasnya. Tidak ada tarif,” kata Pakde.
Dimasa pandemi Covid-19 ini, pengobatan patah tulang Pakde masih tetap buka dengan segala penyesuaian dan pembatasan sebagai tindak pencegahan.
“Bukan tanpa alasan, keputusan diambil atas dasar panggilan kemanusiaan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan,” tegasnya.
Betapa tidak. Saat praktik ditutup untuk sementara, beberapa pasien masih datang berkunjung untuk meminta bantuan.
“Kasihan juga orang yang baru jatuh atau habis kecelakaan kalau enggak ditangani akibatnya bisa fatal,” tutur Pakde.
Bagi pasien yang akan berobat ke klinik pijat tradisional milik Pakde, bisa datang mulai jam 07.00 s/d jam 23.00 wita. Setiap hari buka dengan biaya yang sangat terjangkau
Editor: Mercurius