Banjarmasin, BARITO – Perhalatan Pekan Olahraga Nasional (PON) perlu persiapan yang matang, termasuk anggaran keberangkatan. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalsel pun meminta pemerintah daerah agar lebih memperhatikan soal dana menuju multi even olahraga empat tahunan tanah air 2021 di Papua.
Jarak tempuh dan kondisi pelaksanaan PON jadi perhatian serius bagi KONI Kalsel. Bukan hanya butuh kesiapan maksimal, melainkan juga diperlukan anggaran yang tidak sedikit dalam menyongsong PON XX 2021 di Papua.
“Jangan sampai atlet kita tidak bisa pulang di PON Papua nanti karena soal anggaran minim,” kata Ketua Umum KONI Kalsel H Bambang Heri Purnama usai membuka Rapat Anggota KONI Provinsi (Rakonprov) Kalsel, Sabtu (19/12) di Hotel G’Sigh Banjarmasin.
Dia meminta, pemerintah provinsi mempercayakan secara full anggaran dikelola KONI Kalsel guna persiapan menuju PON Papua yang digelar 20 Oktober hingga 4 November 2021. “Kita minta anggaran kembali full dikelola KONI Kalsel. Saat inikan ditangani Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel,” papar Bambang.
Menurut anggota DPR RI ini, KONI Kalsel di bawah kepemimpinannya terus menjalin koordinasi dengan pemerintah provinsi dan DPRD Kalsel mengenai kecukupan anggaran pembinaan olahraga Banua, termasuk persiapan PON Papua. “Semoga di APBD perubahan 2021 nanti dicukupkan anggaran kesemuanya itu,” sebutnya.
Biaya untuk mengikuti PON Papua 2021 ini, lanjutnya, sangat tinggi, khususnya untuk biaya perjalanan yang lebih besar beberapa kali lipat dari PON 2016 di Jawa Barat. “Makanya atlet yang kita kirim tidak sama banyaknya dengan PON di Jabar, yang berpotensi dapat medali emas saja,” paparnya.
Dia menargetkan, perolehan medali di PON Papua sebanyak-banyaknya, sehingga persiapan harus serius dilakukan dari sekarang. Jangan sampai kendor, meski pandemi covid-19 masih terjadi.
Dalam Rakonprov Kalsel ini, KONI Kalsel juga mendapat tambahan lapan anggota cabang olahraga baru. Kesemua itu, Asosiasi Bolatangan Indonesia (ABTI). Persatuan Olahraga Gate Ball, Bisbol dan Sofball Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi). Kemudian IMMA, Persatuan Sambo Indonesia (Persami). Serta tiga pecahan Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI), yakni Persatuan Binaraga dan Fitness Indonesia (PBFI), Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI), dan Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi).
Ketua Harian Pabersi Kalsel Sumanto mengatakan, dipecahnya satu cabor menjadi tiga ini akan memudahkan pihaknya menyusun program pembinaan olahraga. “Selain itu, di tingkat pusat, cabor ini juga sudah memiliki masing-masing kepengurusan, dan kita hanya melanjutkannya saja di daerah,” ucapnya.
Penulis: Tolah