Banjarmasin, BARITO – Dinas PUPR Kota Banjarmasin bersama kontraktor dari PT Andika Pelita Ambar Lestari lakukan kunjungan ke rumah-rumah warga Kompleks Palm View Residence yang terdampak proyeksi pembangunan Gedung Bakeuda Kota Banjarmasin, Senin (24/8).
Kehadiran tersebut untuk memastikan kerusakan material untuk ditindaklanjuti sebagai permintaan maaf dan pertanggungjawaban pihak pemegang proyeksi.
Menurut Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kota Banjarmasin,
Agus Suyatno, ST, MS, kunjungan sebagai tindak lanjut pihaknya memastikan kondisi kerusakan material yang sebelumnya dikeluhkan pemilik rumah.
Hasil pemeriksaan, ada 4 rumah yang terdampak pengerjaan proyek tersebut yakni retakan kecil dan tidak terlalu signifikan.
“Rata rata retakan berukuran seperti rambut dan tidak ada retak yang kontruksi dan insfratuktur. Namun, kita mohon maaf atas adanya kurang nyaman dengan proyek disebelah,” katanya usai pemeriksaan, Senin (24/8).
Meski begitu, PUPR berjanji segera menepati beberapa permintaan warga dalam proyek pembangunan selama berlangsung. Termasuk aktivitas proyek pada malam hari tidak lagi dilakukan.
Sementara itu, Manajer Teknik PT Pelita Andika Ambar Lestari Edy Faisal lantas merincikan dari empat rumah ini tidak semua yang rusak berat.
Bahkan tidak semua rusak akibat pembangunan proyek. Ada yang dari asal karena umur bangunan cukup tua.
Kerusakan tergantung kualitas bangunan itu sendiri.
“Yang asal retak ada terus menambah karena ada getaran proyek. Tapi kita perbaiki,” imbuhnya.
Dalam proses perbaikan, kata dia ditargetkan selesai 2 minggu. Perbaikan pun lebih dahulu dirapatkan untuk persiapan material.
Sebelumnya, salah satu pemilik rumah Hj Miliani. Pemilik menyayangkan aktivitas proyeksi yang telah merugikannya. Karena telah membuat tembok rumahnya retak.
Tidak hanya itu, pengerjaan kontruksi juga dirasakannya sangat menggangu lebihnya pada malam hari. Menurutnya, pengerjaan proyek miliaran itu dilaksanakan melampaui jam kerja.
“Intinya sangat terganggu, selain membuat retak bangunan. Aktivitas pembangunan ini dilakukan hingga larut malam, jadi sulit tidur dan terganggu akibat getaran yang cukup keras,” bebernya.
Penulis: Hamdani