Coffe Festival yang digelar di Duta Mall Banjarmasin, memperkenalkan kopi khas Kalsel acara ini juga menampilkan varian kopi nusantara.Acara juga diisi bartista battle, competition latte art, food festival dan talk show traditional coffee. (foto slm/brt)
Banjarmasin, BARITO – Bank Indonesia mendorong pengembangan industri kopi lokal dikenal masyarakat tanah air seperti kopi bali, kopi batak, kopi aceh dan lain-lain. Apalagi, potensi pengembangan kopi di daerah ini sangat besar, mengingat berdasarkan data statistik perkebunan di Indonesia produksi kopi Kalimantan tahun 2017 sebesar 6.835 ton atau 1,07 persen dari total produksi kopi di Indonesia.
Meskipun, Posisi produksi ini masih di bawah Sumatera yang mencapai 436.306 ton atau 63,44 persen dari produksi nasional, tetapi di atas produksi kopi Maluku dan Papua sebear 2.629 ton atau 0,41 persen dari produksi nasional. Demikian diutarakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Herawanto saat membuka Coffee Festival di Duta Mall Banjarmasin, Kamis (22/11).
Meski di bawah produksi Kalimantan, jelas dia, kopi Papua termasuk dalam kawasan pengembangan kopi nasional, dan ini menjadi perhatian semua pihak terkait di Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan.
Melalui Duta Borneo Coffee Festival 2018, harap dia, dapat diketahui secara nasional, sehingga Kalimantan bisa menjadi salah satu kawasan pengembangan kopi nasional seperti Papua. Bahkan, ungkap dia, melalui Duta Borneo Caffee Festival 2018 mampu mengenalkan dan mengedukasi kopi, terutama kopi lokal Kalimantn Selatan serta dapat dijadikan salah satu event agenda nasional, sehingga pada akhirnya dapat menggerakan sektor pariwisata Kalsel.
Dia mengemukakan, untuk mengembangkan kopi lokal Kalsel seperti, Aaranio, Pengaron, Mataraman, Biih dan lainnya diperlukan strategi antara pemangku kepentingan di Kalsel.
Herawanto juga menyatakan optimistisnya, kopi lokal dapat bersaing dan mampu menjadi pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke Banjarmasin.
“ Kita berharap kopi lokal menjadi menu utama di kedai-kedai kopi dan cafe yang ada di daerah ini” ucapnya.
Akan aneh, sambungnya jika kita tidak mengenal kopi lokal yang kualitasnya tidak kalah dengan kopi daerah lain. Untuk itu, Bank Indonesia bekerjasama dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Kalsel menggelar acara ini.
Baginya, kopi merupakan salah satu instrumen penting dalam mengangkat pariwisata daerah.” Pariwisata sebagai pertumbuhan ekonomi baru, jadi jangan sampai kita ketinggalan dengan daerah lain, maka dengan memperkenalkan kopi diharapkan juga mampu meningkatkan kunjungan wisata ke Kalsel” terangnya.
Coffee Festival ini akan berlangsung hingga Minggu (25/11), selain memperkenalkan kopi khas Kalsel acara ini juga menampilkan varian kopi nusantara. Bukan itu saja, acara ini juga akan diisi bartista battle, competition latte art, food festival dan talk show traditional coffee. slm/ant