Korban Berjatuhan, RS M Ansari Saleh Rujuk 12 Korban Diduga Mabuk Kecubung ke RSJ Sambang Lihum

by baritopost.co.id
0 comments 3 minutes read
WADIR PELAYANAN - dr Syarif Hidayat selalu WADIR Pelayanan dr H Moch Ansari Saleh Banjarmasin saat membantah, pasien meninggal di RS Kayu Tangan ujung tersebut kepada awak media, Rabu (10/7/2024). (foto:sum/brt)

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID Fenomena mabuk tanaman kecubung di Banjarmasin semakin menjadi.
Sejumlah korban berjatuhan. Beberapa korban sempat dievakuasi ke dr H Moch Ansari Saleh Banjarmasin.

Baca Juga: Satlantas Polresta Banjarmasin Segera Tertibkan TNKB tak Standar

Dari 12 orang dievakuasi awalnya empat orang datang ke IGD namun karena kesulitan mencari tahu, hingga sulit diketahui penyebabnya.

Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan dr H Moch Ansari Saleh dr Syarif Hidayat SpB kepada awal media mengatakan, bahwa meski sulit diketahui penyebabnya selain dugaan mengkonsumsi kecubung. Mereka dibawa pulang oleh keluarga karena dapat ditangani.

Baca Juga: Polda Kalsel Sita 20.680 Butir Obat Terlarang Diduga Mengandung Carnophen di Sungai Andai

Berikutnya esok hari, datang lagi keracunan massal sebanyak delapan pemuda diduga mabuk kecubung. Hingga dari kasus yang sama akhirnya dirujuk ke RS jiwa Sambang Lihum di Jalan Gubernur Syarkawi Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar.

Namun kemarin pihaknya mendengar dua orang dinyatakan meninggal di RSJ Sambang Lihum tersebut. “Jadi yang dua orang itu bukan meninggal di RS Moch Ansari Saleh,” bantah Syarif Hidayat didampingi Kepala Humas Rahmat Hidayat, menyikapi isu pasien kecubung meninggal.

Baca Juga: Satlantas Polresta Banjarmasin Segera Tertibkan TNKB tak Standar

Sayangnya Kecubung belum termasuk obat tanaman terlarang, hingga malah lebih ektrim dikonsumsi sejumlah pemuda yang mencampur dengan obat lain.. “Memang kalau dampak hanya pakai kecubung itu yakni air liur kering atau haus dan perut terasa panas. Akibatnya halusinasi dan sulit diajak bicara sebab korban merayau atau ngelantur,” beber Syarif Hidayat

Di tempat berbeda dihubungi melalui kontak medsos Humas RSJ Sambang Lihum Budi Harmanto update terbaru jumlah pasien bertambah menjadi 39 orang. Awalnya kemarin dugaan keracunan tanaman kecubung, ada 28 remaja dirawat.

Baca Juga: Satlantas Polresta Banjarmasin Segera Tertibkan TNKB tak Standar

Kondisi mereka berbeda-beda saat diantar beberapa ambulan, mulai tak sadarkan diri, mabuk dan bicara sendiri. Pasien terdiri dari 25 pria dan tiga perempuan. Mereka berasal dari beberapa kabupaten/kota di Kalsel seperti kebanyakan Banjarmasin, Baritokuala dan Hulu Sungai Selatan masing-masing satu orang. Diantaranya tiga perempuan

Baca Juga: Satlantas Polresta Banjarmasin Segera Tertibkan TNKB tak Standar

Ironisnya dua korban kecubung meninggal dunia lanjutnya merupakan warga Banjarmasin.
“Pertama datang Jumat (5/7/2024) dan kedua Selasa pagi kemarin, yang meninggal dunia, keduanya laki-laki” kata Budi.

Dalam penanganan tersebut, petugas medis pasien diberikan suntikan penenang. Dokter memberikan obat penghilang nyeri sendi. “Sebagian sulit tidur. Adapun dua pasien yang meninggal karena saturasi oksigennya menurun,” jelas Budi Harmanto.

Baca Juga: Satlantas Polresta Banjarmasin Segera Tertibkan TNKB tak Standar

Para pasien tersebut mencampur dengan pil zenit dan alkohol yang dioplos buah kecubung. Akibatnya efek mabuk kecubung bisa berlangsung tiga hari. “Namun untuk menghilangkan zat adiksi dari kecubung, diperlukan paling tidak dua pekan. Pasien saat ini dalam tahap evaluasi, pemantauan dan perawatan,” katanya.

Penulis : Arsuma
Editor : Mercurius

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment