Maskot, Logo, Lagu Pilgub Pilwagub Kalsel diluncurkan
Banjarmasin, BARITO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan resmi memperkenalkan maskot, lagu dan logo Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pemilihan Wakil Gubernur (Pilwagub) tahun 2020, Minggu (22/12/2019) malam di salah satu hotel berbintang di Jalan A Yani kilometer 6.
Maskot diberi nama “Si Buti” atau Si Bubungan Tinggi, boneka berbentuk rumah adat Banjar yaitu Bubungan Tinggi.
Anggota KPU RI, Firyan Aziz dalam sambutan mengingatkan semua pihak baik pemda, peserta pemilu, KPU , LSM maupun bawaslu di daerah agar tidak terlalu cepat menyimpulkan sendiri jika menerima suatu berita sebelum dicek kebenarannya.
“Jangan lekas menyimpulkan sendiri padahal belum dikonfirmasi tetapi sudah mengambil keputusan, kemudian melakukan sesuatu yang pada gilirannya ternyata tidak benar. Hal semacam ini kami mohon berkenan untuk tidak lantas mengambil kesimpulan sebelum melakukan konfirmasi kepada jajaran KPU provinsi, kabupaten dan kota. Semua harus responsif. Setiap pemberitaan jangan dibiarkan berlama-lama tanpa konfirmasi, artinya harus aktif dan komunikatif,” ujarnya.
Dia juga mengajak semua pihak agar tidak terjebak pada hal hal yang meretakkan hubungan hanya karena pilkada atau pemilu.
“Ada kepentingan yang lebih besar yang harus kita pegang bersama yaitu pilkada dan pemilu. Ini hajatan kita semua. Biayanya mahal, 150 miyar rupiah anggaran daerah dikeluarkan. Karena biaya mahal, mari kita kawal dan pastikan secara bersama-sama, pilkada serentak 2020 di Kalsel bisa berjalan dengan kualitas terbaik,” tandasnya.
Peluncuran Pilgub/Pilwagub Kalsel 2020 ditandai dengan secara bersama-sama memasukkan kertas suara ke dalam kotak suara oleh pihak terkait.
Secara serentak dengan dihitung mundur dari angka 5 sampai 1, pimpinan KPU RI, pemprov, DPRD, KPU provinsi yang masing-masing berdiri di belakang kotak suara dan memegang kertas suara disaksikan semua undangan memasukkan kertas suara ke kotak suara.
KPU Provinsi Siap
Ketua KPU Provinsi Kalsel, Sarmuji menuturkan, pihaknya siap menyelenggarakan pemilihan kepala daerah. Di Kalsel, ada 7 pemilihan kepala daerah pada tahun depan. Pemilihan tersebut adalah 2 pemilihan walikota dan wakil dan dan 5 pemilihan bupati dan wakil. Sarmuji mengatakan pihaknya telah melaksanakan persiapan untuk menghadapi tahapan pemilihan di tahun 2020 .
Saat ini, tukasnya, sejak tahun 2019 telah dikeluarkan 2 keputusan berupa pedoman teknis pelaksanaan menjelang pemilihan yaitu pedoman teknis tentang jadwal program dan jadwal tahapan Pilgub dan Pilwagub tahun 2020.
Kemudian telah terbit pula pedoman teknis dan keputusan tentang dukungan minimal terhadap calon perseorangan dan batas minimal sebanyak 243.880 dukungan atau pemilih yang memiliki KTP elektronik atau surat dari dinas kependudukan dan catatan sipil.
Sedangkan pada bulan Februari 2020 akan dilaksanakan penyusunan panitia ad hoc penyelenggara kecamatan dan kelurahan.
Sementara itu, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan Setdaprov Kalsel, Siswansyah mengungkapkan, Kalsel sudah berpengalaman dalam menyelenggarakan 2 kali pilkada serentak dan 1 pilpres dan pileg. Menurutnya, Kalsel termasuk provinsi yang sangat kondusif dan partisipasi politik masyarakat meningkat.
“Di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2015 dan 2018 yang telah lalu sudah menggelar pilkada serentak. Jika dihitung dengan pileg dan pilpres tahun 2019 berarti sudah tiga kali selama lima tahun ini Kalsel menyelenggarakan pemilu serentak,”bebernya.
Dia mengatakan bahwa Kalsel menjadi salah satu daerah yang melampaui target partisipasi pemilih, dari 2,8 juta penduduk mencapai 80 persen, dibanding target 77, 5 persen.
Sehingga Siswansyah berharap, pengalaman menyelenggarakan pemilihan menjadi modal pada pilkada 2020. Berkait hal itu, dia menekankan perlunya koordinasi semua pihak baik tokoh agama, tokoh masyarakat dan aparat.
Penulis: Cynthia