KR Banua Disarankan Perbanyak Tanaman Obat-obatan

Salah satu kawasan di Kebun Raya Banua milik Pemprov Kalsel yang memiliki banyak koleksi tanaman, mulai anggrek, tanaman pelindung, dan jenis obat-obatan. Kawasan dekat Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel ini mulai banyak dikunjungi masyarakat, terutama di hari libur. (foto salman/brt)

Banjarbaru, BARITO – Keberadaan Kebun Raya (KR) Banua Kalimantan Selatan di kawasan Perkantoran Setdaprov ini, diharapkan memperbanyak koleksi tanaman berkhasiat obat-obatan, sehingga memudahkan kegiatan penelitian kalangan akademisi sekaligus memberikan nilai edukasi kepada pengunjung.

“Banyak tanaman indemik berkhasiat obat seperti pasak bumi, tabat barito dan kasturi yang selama ini masyarakat hanya tahu untuk dikonsumsi saja buahnya,” ujar Peneliti dari Program Studi Farmasi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Sutomo di Banjarbaru, Senin (12/8).

Dikatakan Sutomo, perlu perbanyakan jenis tanaman obat-obatan di KR Banua, terutama pada jenis yang sudah dilakukan penelitian dan dinyatakan memenuhi persyaratan atau standar pengobatan herbal.

Dicontohkan, sedikitnya ada lima jenis tanaman antar alain matoa, jualing, dan mundar yang mengandung antioksidan dan antibakteri yang bias dijadikan obat penyembuh berbagai penyakit seperti jantung dan kanker.

“Kita sarankan Kebun Raya Banua nantinya memiliki tanaman atau produk sebagai ikon,” ujar Sutomo.

Menanggapi saran itu, Kepala UPT Kebun Raya Banua, Agung Sriono mengatakan, KR Banua memang kedepannya dibangun selain menajdi tempat rekreasi, juga menjadi lokasi kajian ilmiah dan penelitian serta wahana edukasi bagi masyarakat.

Salah satu upaya ini ujarnya, telah dibangun  sebuah rumah kaca. Bangunan ini tidakjauh dari  gedung konservatorium dan gedung herbarium yang dibangun di atas lahan seluas 600 m2 dengan luas bangunan 330,5 m2 dan tinggi bangunan 7 meter.

Rumah kaca dibangun dengan mayoritas bangunan ditutupi oleh kaca, kaca yang digunakan bekerja sebagai medium transmisi untuk menangkap energi di dalam rumah kaca yang dapat memanaskan tumbuhan dan tanah di dalam bangunan.

Dikatakan Sriyono, rumah kaca KR Banua diperuntukkan khusus untuk tanaman-tanaman berpotensi obat milik Kebun Raya Banua, tujuannya untuk menunjukkan kepada para pengunjung tentang kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia secara umum dan Kalsel secara khusus.

“Saat ini koleksi tanaman berpotensi obat yang ada di rumah kaca adalah sebagai berikut 30 jenis obat. Dan ini bisa juga dipakai wahana edukasi bagi siswa dan siswi atau umum,” katanya.

Seperti diketahui, Kebun Raya secara umum, berdiri Di areal Luasan sekitar 100 Hektar are (SK Gubernur No. 188.44/0131/ KUM/2013) ini berbagai tumbuhan dikembangkan.

Koleksi tumbuhan tertanam di zona koleksi (234 Jenis, ±1528 spesimen) dan tertanam non koleksi (kategori pengarah, penghijauan, peneduh, pioneer serta tanaman ornamen, ±4260 spesimen).

Salman

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Poltekkes Banjarmasin Launching Wisata Sehat dan Gelar Kegiatan di Kampung Hijau