Caracas, BARITO – Krisis ekonomi dan politik yang menghantam Venezuela menimbulkan gangguan ke berbagai sektor bisnis, termasuk surat kabar atau koran. El Impulso, koran tertua di Venezuela, terpaksa menghentikan produksinya karena krisis kertas.
El Impulso terkenal sebagai media yang mengkritik keras Presiden Nicolas Maduro. Koran yang berdiri sejak 1904 ini akan mulai menghentikan produksinya secara sementara (suspensi) mulai Sabtu besok.
Menurut Kepala penerbitan koran tersebut, Carlos Eduardo Carmona, perusahaan negara yang memiliki wewenang mengimpor kertas, berhenti memasok kertas untuk koran tersebut.
“Pemerintah telah memblokir kami untuk menerbitkan surat kabar, sehingga kami tidak memiliki pilihan kecuali menghentikan penerbitan,” kata Carlos, dilansir dari AFP, Jumat (30/12/2016).
Pemimpin Redaksi El Impulso, Juan Carmona, mengatakan dirinya akan memberikan liburan kepada para pegawainya hingga pertengahan Januari 2017. Bila tetap tidak ada kertas, maka perusahaan akan menghentikan edisi cetak dan meneruskan edisi online.
Juan mengatakan, El Impulso tidak akan menurunkan kritikannya terhadap pemerintah.
El Impulso telah mengeluhkan kekurangan pasokan kertas sejak 2013. Krisis kertas ini terjadi di tengah krisis ekonomi yang cukup parah di Venezuela. Negara ini tengah kekurangan pasokan makanan, obat-obatan, hingga barang kebutuhan rumah tangga.
Juan mengatakan, selama kehabisan kertas, El Impulso sempat meminjam kertas dari surat kabar lain. Namun sekarang tidak bisa lagi.
Saat ini hanya ada satu perusahaan milik negara di Venezuela, yang memiliki wewenang mengimpor kertas. Ini menimbulkan kritik, bahwa pemerintah Venezuela sewenang-wenang.
Namun Maduro membantah tuduhan tersebut. Meski beberapa kali Maduro menyebutkan media milik swasta mendukung pihak oposisi.
Dalam 3 tahun terakhir, sebanyak 7 surat kabar di Venezuela mengurangi edisi cetaknya.
sumber: detik.com/reuters