Pelaihari,BARITO – Pemerintah RI melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) bersama Bank Dunia (Word Bank) dan Pemerintah Denmark meluncurkan Program Investasi Kehutanan (Forest Investment Program (FIP) jilid II. Proyek FIP-II tersebut difokuskan pada peningkatan pengelolaan sumber daya alam lestari berbasis masyarakat dan pengembangan kelembagaan. Program tersebut secara khusus ditandai dengan beroperasinya unit-unit Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).
FIP merupakan implementasi salah satu program pendanaan strategis terkait iklim yang berada dibawah Climate Investment Funds (CIF). Tujuan FIP II yang akan dilaksanakan dalam 5 tahun ini adalah untuk memperkuat kapasitas kelembagaan dan lokal dibidang pengelolaan hutan terdesentralisasi yang menghasilkan peningkatan mata pencaharian berbasis hutan di 10 wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) terpilih sebagai wilayah percontohan.
Ke 10 KPH itu tersebar di 8 provinsi, yakni KPHP Panyabungan (Sumut), KPHP Tasik Besar Serkap (Riau), KPHP Limau (Jambi), KPHP Lakitan (Sumsel), KPHP Kendilo (Kaltim), KPHP Tanah Laut (Kalsel), KPHP Dampelas Tinombo, KPHP Dolanggo Tanggunung (Sulteng), KPHL Rinjani Barat (NTB) dan KPHP Batu Lanteh (NTB).
Sejalan itu, 1 dari 10 Kelompok Tani Hutan (KTH) di Kabupaten Tanah Laut adalah KTH Batu Kura yang berada di Desa Galam Rt 4 Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut, hingga kini masih eksis dalam hal kegiatan dinternal mereka berupa pemecahan Kemiri. Kemiri, adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. KTH Batu Kura bahkan masuk dalam program FIP II.
Kamis, (11/11/21) KTH Batu Kura mendapat tamu istimewa rombongan dari berbagai lembaga yang terkait dalam proyek II FIP. Rombongan pun melakukan pengamatan langsung proses pemecahan Kemiri dengan menggunakan tehnologi yang cukup sederhana, hingga sampai pada proses akhir yang menghasilkan cangkang Kemiri untuk dibuat asap cair melalui proses pembakaran.
Ketua komite konsultatif proyek II FIP DR. Kisingger yang juga dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin mengatakan, dari hasil yang diamati pada kegiatan KTH Batu Kura Alhamdulillah ini dapat menjadi satu stimulus awal bagi masyarakat untuk lebih peduli dengan keberadaan hutan, lebih konsetrasi untuk membangun desa berbasiskan hasil-hasil kehutanan, ujarnya.
Rahmad Riansyah,S.hut, MP kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tanah Laut juga mengungkapkan, proyek II FIP ini terdiri dari berbagai kalangan, baik akademisi, UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Kunjungan dilakukan kepada beberapa KTH yang difasilitasi oleh bank dunia, sampai dimana pelaksanaannya dan mencoba menggali potensi yang ada, termasuk permasalahan dan mencarikan solusinya,”ungkap Riansyah.
Warsita, S.hut,MP Kabid Perencanaan Pemanfaatan Hutan (PPH) Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel mengungkapkan pula, semua ini sejalan dengan program revolusi hijau yang salah satunya adalah Rehab BPDAS seluas 400 hektare.
“Tinggal bagaimana meningkatkan produksi Kemiri yang sudah ada pasarnya ini, tidak saja lokal tapi internasional, sementara menyangkut tehnologi perlu proses dan penelitian dan dari yang ada ini sementara cukup sambil melihat bahan baku, jika 400 hektare tersebut termanfaatkan maka dibutuhkan tehnologi yang lebih besar lagi,”paparnya.
Sementara itu Ibnu Kasib ketua KTH Batu Kura Desa Galam mengutarakan, saat ini yang diperlukan dalam mendukung produksi Kemiri (Aleurites moluccanus) adalah bangunan gudang untuk mengantisipai pasokan Kemiri dalam jumlah banyak.
“Gudang yang ada belum besar selain itu juga diperlukan pembinaan untuk pemanfaatan cangkang Kemiri yang selama ini hanya dijadikan asap cair dan dengan harga yang rendah Rp 4.000 per liter, sedangkan Kemisi sudah ada pasarnya,”ucapnya.
Ia menambahkan, harga Kemiri per kilonya bervarisi, ada yang Rp 20.000 sampai Rp 31.000. Dan diantar ke pembeli kebeberapa daerah seperti Banjarmasin, Banjarbaru, Jorong dan Kintap.
Pada Kabupaten Tanah Laut KTH binaan KPH Tala sebanyak 10 buah yang terpilih pada proyek FIP II yakni KTH Gunung Birah Desa Kandangan Lama dan Gapoktan Sumber Kehidupan Desa Kandangan Lama Kecamatan Panyipatan. KTH Batu Kura Desa Galam dan KTH Galam Rimbun Kecamatan Bajuin. KTH Harapan Baru Desa Sungai Pinang dan KTH Pinang Muda Desa Sungai Pinang Kecamatan Tambang Ulang. KTH Subur Makmur Desa Telaga Kecamatan Pelaihari. KTH Gawi Sabumi Kecamatan Batu Ampar. KTH Kariya Jaya Desa Ambungan Kecamatan Pelaihari. KTH Sumber Rejeki Desa Riam Adungan Kecamatan Kintap.baz