Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin bersama Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Banjarmasin melakukan kunjungan kerja (Kunker), Jumat (23/12/2022) ke UDD PMI di Kabupaten Sidoarjo dan Gresik, Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Wakil Walikota Banjarmasin H Ariffin Noor dan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Banjarmasin Rusmadi turut hadir dalam kunker tersebut.
Sedangkan Ketua PMI Kota Banjarmasin H Rusdiansyah didampingi Wakil Ketua PMI Kota Banjarmasin H Aftahuddin dan Kepala UDD PMI Kota Banjarmasin Dokter Aulia Ramadhan Supit juga mengikuti kunker tersebut.
Ketua PMI Kota Banjarmasin, H Rusdiansyah, mengatakan, kunjungan kerja (kunker) hari ini dimaksudkan memperkaya wawasan terkait pengelolaan UDD PMI di Kabupaten Sidoarjo dan Gresik.
BACA JUGA: Dana Hibah 2023 ke PMI Kalsel Rp1,5 Miliar
“Dari kunjungan kerja kali ini, kami melihat betapa besarnya peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dan Gresik untuk memastikan pelayanan optimal UDD PMI. Khususnya penyediaan kantong darah bagi masyarakat yang membutuhkan melalui bantuan dana hibah yang rutin diberikan setiap tahunnya,” ucapnya disela kegiatan.
Bahkan, sambungnya, pemberian dana hibah dari dua kabupaten tersebut, tidak hanya berupa peralatan kesehatan seperti reagen, kantong darah dan peralatan produksi darah saja, namun hingga gedung permanen dihibahkan ke UDD PMI Kabupaten Sidoarjo dan Gresik.
“Nilainya tiap tahun rata-rata hibah yang diberikan mencapai Rp2 Miliar. Jadi wajar kalau UDD PMI di Kabupaten Sidoarjo dan Gresik berkembang sangat baik dan mampu melayani masyarakat secara optimal,” jelasnya.
BACA JUGA: Minim Dana Hibah Provinsi ke PMI Kalsel Hanya Rp488 juta per tahun
Kepala UDD PMI Banjarmasin, Dokter Aulia Ramadhan Supit, berharap ada bantuan hibah yang bisa diberikan kepada UDD PMI Banjarmasin dari Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin di tahun 2023 mendatang.
Hal ini mengingat saat ini, bebernya, UDD PMI Banjarmasin tidak sendiri dalam memproduksi kantong darah, perlu bantuan Pemko Banjarmasin agar operasional mereka bisa tetap berjalan normal.
“Hari ini biaya pengganti pengolahan darah oleh masyarakat ke UDD PMI Banjarmasin hanya Rp360.000 per kantong. Padahal biaya produksinya sudah mencapai Rp528.000 perkantong. Untuk menaikkan harga tentu kita tidak bisa, sebab belum ada izin dari pemerintah. Jadi satu-satunya cara agar kita tidak minus, yaitu harus ada hibah dari Pemko Banjarmasin, berupa regen hingga kantong darah agar bisa menekan biaya operasional kami,” tuturnya.
Aulia Ramadhan Supit, berharap, Pemko Banjarmasin selain membantu Reagen dan Kantong Darah, juga membantu untuk dapat memiliki gedung operasional lebih representatif. Mengingat kini UDD PMI Banjarmasin masih menumpang dengan sekretariat PMI Provinsi Kalsel.
BACA JUGA: Aklamasi, Gusti Iskandar kembali Pimpin PMI Kalsel
“Bangunan yang kita tempati sekarang sudah kurang layak. Ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil produksi kantong darah di UDD PMI Banjarmasin,” bebernya.
Wakil Ketua PMI Kota Banjarmasin, H Aftahuddin, meminta, adanya komitmen yang serius dari Pemko Banjarmasin untuk membantu tetap berjalannya UDD PMI Banjarmasin melalui hibah yang diberikan.
Sebab, saat ini UDD PMI Banjarmasin sedang menghadapi masalah serius dalam operasionalnya, Bahkan, tidak bisa menaikkan harga ganti pengolahan kantong darah karena regulasi pusat, sementara operasional terus mengalami kenaikan.
“Ini merupakan masalah yang serius, karena kalau tidak dibantu akan banyak masyarakat di Kota Banjarmasin yang kesulitan ke depannya mendapatkan kantong darah bagi keluarganya yang lagi terbaring sakit di Rumah Sakit,” paparnya.
Wakil Walikota Banjarmasin H Ariffin Noor, mengungkapkan, bagaimana upaya yang serius dari Pemkab Sidoarjo dan Gresik dalam membantu operasional UDD PMI di daerahnya.
BACA JUGA: FWE Kalsel Cup Soccer Tournament Gandeng Tim Bank Kalsel, Pertamina, dan HIPMI
Hasil kunker ini, Ia pun segera melakukan koordinasi dengan Walikota Banjarmasin dan instansi terkait, agar Pemko Banjarmasin ke depannya dapat melakukan hal serupa ke UDD PMI Banjarmasin.
“Merupakan sebuah keharusan, sebab kantong darah sangat dibutuhkan masyarakat. Mereka yang sedang menjalani pengobatan intensif. Saya rasa Pemko Banjarmasin perlu hadir membantu UDD PMI Banjarmasin agar operasionalnya bisa terus berjalan dan produksinya dapat terus meningkat,” imbuhnya.
Editor : Afdi
BACA JUGA: Yayasan Amanah Insani Gelar Donor Darah dan Khitanan Massal