Banjarbaru, BARITO-Lahan pertanian di Desa Jejangkit Muara, Kabupaten Barito Kuala memiliki potensi perikanan yang dapat dikembangkan.
Meski lahannya mengandung asam dan ph rendah, tetapi ada teknologi kolam rawa yang dapat memungkinkan untuk menyuburkan lahannya termasuk untuk pembuatan kolam ikan.
Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat, Pahmi Ansyari menuturkan, lahan di Jejangkit berpotensi dalam pengembangan perikanan.
“Kita memiliki hasil penelitian teknologi kolam rawa yang komoditasnya bisa ikan-ikan lokal ada. Misalnya papuyu, haruan ataupun ikan ikan introduksi seperti lele,patin, nila juga bisa. Lahannya di jejangkit memang perairan asam ber ph rendah. Kita sudah cek disitu. Tetapi tetap bisa digunakan teknologi kolam rawa,” ujarnya kemarin.
Dengan penerapan teknologi penurunan ph, pengapuran dan pemupukan, maka tanah dan perairannya bisa subur. Jika sudah memiliki kesuburan, tukasnya, maka produktivitas sektor perikanan dapat ditingkatkan.
Sehingga ke depannya, dapat memungkinkan untuk pembenihan dan pembesaran ikan lokal.
“Seperti pembenihan ikan papuyu, kami punya teknologi yang mapan. Jadi teknologi papuyu itu sederhana yang bisa diterapkan di masyarakat dan tidak besar modalnya.Insya Allah kalau kami diberi kesempatan untuk berperan disitu, kita bisa kembangkan sektor perikanan yakni menciptakan sistem pertanian terpadu,” urainya.
Pahmi menjelaskan bahwa pangan mencakup sumber protein. Artinya, pangan bukan hanya padi, tetapi juga sumber protein berupa ikan, unggas yang disebut usaha pertanian terpadu atau integrated farming system.
Untuk saat ini , fakultas perikanan menurutnya memang belum dilibatkan di lahan HPS di Jejangkit. Hal itu , hemat dia, karena sekarang masih fokus pada padi.
” Kami siap kalau diberi kesempatan. Tetapi saat ini fokus ke padi. Mungkin tahun depan. Pak rektor sendiri pada hakekatnya akan mencanangkan integrated farming system di Desa Jejangkit itu. Tetapi memang untuk sektor perikanan belum,” bebernya.
Jika nanti sistem pertaniannya mapan, baru akan masuk ke bidang perikanan. Sehingga nanti diharapkan bukan hanya sumber karbohidrat yang tersedia di lahan HPS, melainkan iuga dilengkapi dengan pangan sumber protein yang bersatu di lahan tersebut.
Seperti diketahui, Universitas Lambung Mangkurat juga berpartisipasi menanam padi dan membangun sistem pertanian terpadu di Desa Jejangkit Muara. Misalnya kemarin ada 120 mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi dan dosennya diterjunkan untuk melakukan penanaman padi.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalsel, Syaiful Azhari mengungkapkan, lahan HPS di Desajejangkit merupakan daerah asam . Potensi perikanan yang dapat dikembangkan adalah budidaya.
“Kalau untuk sektor perikanan kelautann akan kita kembangkan budidaya. Karena ikan dalam menyumbang ketahanan pangan sangat besar. Jadi kalau kita lakukan budidaya ikan, padi dan ternak, maka akan memaksimalkan kita dalam mendukung pangan kita,” katanya usai Rapat Hasil Monev Terpadu Program/Kegiatan KKP di Provinsi Kalsel di salah satu hotel di A Yani Kilometer 6 Banjarmasin kemarin.
Budidaya yang memungkinkan di Jejangkit misalnya ikan papuyu dan haruan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. tya