Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Upaya langkah progresif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus dilakukan untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat khususnya di perdesaan melalui program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI).
Hal ini didukung kondisi perekonomian dan industri jasa keuangan di Provinsi Kalimantan Selatan yang terjaga dan solid.
Perekonomian di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus tumbuh positif pada triwulan II 2023 sebesar 4,96 persen yoy, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan dan Nasional yaitu masing-masing tumbuh sebesar 5,56 persen dan 5,17 persen yoy.
BACA JUGA: Gelar Seminar Bisnis Syariah Legal dan Halal Era Digital di Banjarmasin
Kontribusi PDRB Regional Kalimantan terhadap PDB Nasional mencapai 8,32 persen, yang menempati posisi ketiga setelah Sumatera dan Jawa.
Perkembangan Industri Perbankan Per Juli 2023, Industri perbankan mencatatkan perkembangan yang stabil. Secara berurutan Aset, DPK dan Penyaluran Kredit Perbankan Kalimantan Selatan secara yearon-year tumbuh 15,11 persen, 13,23 persen, dan 3,99 persen dengan LDR 73,94 persen dan NPL gross sebesar 2,78 persen.
Sejalan dengan hal itu, perkembangan sektor perbankan syariah untuk aset, DPK dan pembiayaan secara year-on-year juga tumbuh 9,52 persen, 6,73 persen dan 13,84 persen dengan FDR 83,50 persen dan NPF gross 2,35 persen.
BACA JUGA: Bank Kalsel-Pemkab Kotabaru Serahkan Bantuan ke Pelaku UMKM
“Pertumbuhan penyaluran kredit di Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak setinggi di Provinsi lainnya di Regional Kalimantan yang disebabkan terkontraksinya penyaluran kredit pada sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan sebesar -19,27 persen (yoy), mengingat sektor ini merupakan salah satu sektor dengan porsi penyaluran kredit Perbankan terbesar dengan porsi mencapai 13,67 persen,” ucap Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Darmansyah, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Ahimsa, dan Kepala Sub Bagian EPK (Edukasi Perlindungan Konsumen) Kantor OJK Regional 9, Andika Prassetia, di acara sharing session, Senin (11/9/2023) di Banjarmasin.
Darmansyah menyebutkan, porsi penyaluran kredit UMKM terhadap keseluruhan kredit di Kalimantan Selatan posisi Juli 2023 sebesar Rp21,0 triliun atau 36,15 persen dari total kredit dengan risiko kredit yang terjaga, tercermin dari rasio NPL gross Kredit UMKM sebesar 3,55 persen.
“Sektor Pertanian menjadi sektor usaha yang memiliki kontribusi terbesar pada penyaluran kredit periode ini, ” ujarnya.
Sementara itu, untuk perkembangan Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Provinsi Kalimantan Selatan tumbuh positif pada posisi Juli 2023. Hal itu, terlihat dari pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebanyak 19,33 persen year-on-year, dengan penyaluran tertinggi pada Jenis Pembiayaan Investasi sebanyak Rp5,610 triliun.
Sedangkan jika dilihat dari sektor ekonomi, penyaluran pembiayaan tertinggi pada sektor Pertambangan dan Penggalian. NPF pada Perusahaan Pembiayaan juga jauh di bawah threshold, yaitu 1,30 persen.
Untuk kinerja fintech lending di Provinsi Kalimantan Selatan, sambungnya juga masih terjaga, terlihat dari TWP90 sebesar 2,74 persen, lebih rendah dibandingkan TWP90 Nasional di angka 3,47 persen.
Meski demikian, terdapat penurunan signifikan terhadap dana yang diberikan oleh pemberi pinjaman yang terkontraksi sebesar 77,93 persen atau dengan kata lain pembiayaan yang diberikan kepada debitur fintech p2p lending di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) didominasi oleh kreditur dari luar Kalimantan Selatan (Kalsel).
Editor : Afdiannoor Rahmanata
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya