Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Selatan Imam Subarkah menghimbau masyarakat lebih bijak menggunakan uangnya dalam berbelanja. “BI juga mendorong masyarakat untuk berbelanja menggunakan pembayaran non tunai karena dinilai lebih aman,” ucapnya dalam temu wartawan, di Hotel Rattan in Banjarmasin, Senin (18/4/2022).
Menurutnya, tidak perlu berbelanja berlebihan, sebab BI dan Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah akan senantiasa memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang.
Selain itu, sebut Imam Subarkah, Bank Indonesia menyediakan layanan penukaran uang rupiah pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H. “BI Kalsel menyediakan penukaran uang bekerjasama dengan Perbankan terdiri dari 28 Bank Umum dan 15 BPR yang dimulai sejak tanggal 4 sampai 28 April 2022,” tambah Imam Subarkah didampingi Kepala Divisi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Manajemen Intern (SP PUR MI) Robi Ariadi.
Penukaran uang rupiah tersebut, jelasnya, tersebar di 198 titik layanan penukaran, terdiri dari 168 titik layanan bank umum dan 30 titik layanan BPR. Adapun tempat penukaran uang di Mobil Kas Keliling di Lapangan Kamboja Banjarmasin (depan Kantor Kelurahan Banjarmasin Tengah) pada tanggal 5, 11, 12, 18, 19, 25 dan 26 April 2022.
Sebagai wujud digitalisasi dan untuk menghindari kerumunan, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id) sebelum hadir ke lokasi kas keliling.
Ia pun mengungkapkan, BI Kalsel telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp2,5 Triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H, atau meningkat sebesar 15% dibandingka tahun 2021. “Jadi masyarakat jangan khawatir akan ketersediaan uang pecahan,” tandasnya.
Imam Subarkah juga mengajak masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga dan Paham Rupiah, Karena Bangga Rupiah sebagai simbol kedaulatannegara, alat pembayaran yang sah dan pemersatu Bangsa. “Untuk itu mari perlakukan Rupiah dengan 5 JANGAN (Jangan dilipat, Jangan dicoret, distaples, Jangan diremas dan Jangan dibasahi) serta kenalilah ciri-ciri keaslian uang Rupiah dengan 3D (Dilihat, Diraba dan Diterawang),” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut Imam Subarkah membeberkan pertumbuhan ekonomi Kalsel masih terjaga seiring dengan meredanya penyebaran Covid-19 varian Omicron dan pelonggaran mobilitas masyarakat. Pada Bulan Maret 2022, Kalsel mengalami inflasi sebesar 0,93% mtm, berbeda arah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang terdeflasi 0,39% mtm, dan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata historis inflasi bulan Maret 5 tahun ke belakang yang sebesar 0,09% mtm.
Inflasi terutama didorong oleh inflasi angkutan udara sejalan dengan peningkatan harga avtur dan peningkatan permintaan sesudah penghapusan syarat tes PCR/antigen bagi penumpang yang suda divaksin 2x dan inflasi BBRT akibat peningkatan harga gas LPG nonsubsidi, sejalan dengan peningkatan harga migas dunia. Inflasi VF didorong oleh pencabutan HET minyak goreng kemasan sehingga terjadi peningkatan harga mengikuti harga keekonomian. “Ke depan, inflasi Kalsel diprakirakan relatif terjaga meskipun terdapat tekanan dari sisi permintaan memasuki bulan Ramadhan, peningkatan PPN, serta kenaikan harga elpiji dan BBM non subsidi.
Di sisi lain, hortikultura memasuki masa panen raya sehingga dapat menahan laju inflasi. “Ya, inflasi tahun 2022 diprakirakan akan tetap berada dalam rentang sasaran inflasi nasional sebesar 3±1%,” imbuhnya.
Penulis : Afdi
1 comment
[…] BACA JUGA: Lebih Aman, Bank Indonesia Dorong Masyarakat Belanja Pembayaran Non Tunai […]