LK3 Dan FKUB Dialog Theologis

Banjarmasin, BARITO

Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3), bekerjasama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Selatan, Sabtu (7/9) ,menyelenggarakan dialog theologis bertema Spiritualitas Titik Temu Agama-agama.

Acara yang digelar di Rumah Alam Sungai Andai itu,  menghadirkan para tokoh agama sebagai narasumber, antara lain, Bhanthe Shaddaviro Mahatera, Uskup DR Boddeng Timang, DR Darius Dubut dan DR (Cand) Humaidy.
Hadir pula para tokoh lainnya, antara lain DR Mirhan,  Romo Al Faris, Romo Toni, Hj Normayani, Rafiqah dan beberapa peserta lainnya dari FKUB, mahasiswa, serta media masa. Dialog berlangsung santai namun sangat khidmat di  tengah suasana asri rumah alam.
Dipandu Noorhalis Majid, yang merupakan senior LK3, para tokoh tersebut menyampaikan pandangannya menyangkut spiritualitas secara bergantian. mereka menyadari bahwa spiritualitas merupakan hakekat dari agama, dapat menjadi titik temu bagi agama-agama. Bhanthe Shaddaviro Mahtera mengungkapkan, spiritualitas harus dilatih, diasah. 

“Semakin diasah akan membuat hal-hal yang emosional menjadi rasional,” tegasnya.

Menurutnya, para tokoh agama memiliki tugas membimbing umatnya agar berpikir  rasional, sehingga tidak disebut dengan istilah  “sumbu pendek”. 

“Yang sumbunya pendek akan mudah emosional. Mari mengasah spiritualitas agar arif bijaksana melihat berbagai persoalan, terutama menyangkut hubungan antar agama,” ajaknya.

Sementara itu, DR Darius Dubut,  mengatakan, agama jangan sampai terjebak pada simbol-simbol, harus masuk pada substansi, dan yang substansi itu adalah spiritualitas. Bila spiritualitas tinggi, maka tidak akan ada klaim kebenaran. Semua akan saling menghargai dan hidup dalam kesadaran agama yang tinggi. 

DR (Cand) Humaidy, mengatakan, Islam adalah kepasrahan kepada Tuhan. Siapapun yang pasrah pada Tuhan, maka dia Islam. Ungkapan ini sama pada semua agama. Siapa saja yang menyampaikan kasih sayang maka dia Kristiani. Siapa saja yang menyampaikan budi baik, dia Budhis, dan lain sebagainya, maka spritualitas adalah bentuk kepasrahan kepada Tuhan dan menjadi titik temu dari agama-agama. 

Uskup DR Bodeng Timang, mengungkapkan pernyataan Gu Dur ketika bertemua Kardinal, dia bengatakan, “Saya seiman dengan Kardinal dan seagama dengan Soeharto. Artinya, spiritualitas membuat orang menjadi seiman, walapun berbeda agama. Seagama belum tentu seiman jika belum mampu mencapai tingkat  spiritulitas,” jelasnya.

Dialog berlangsung dengan penuh rasa kekeluargaan dan berangsung dengan khitmat. Sejumlah pertanyaan dan tanggapan menyangkut berbagai isu terbaru di tanah air diungkapkan. Para tokoh sepakat untuk terus memupuk spiritualitas umat beragama, bersamaan itu  membangun silaturahmi, agar komunikasi terus terjalin.tya

Related posts

Arief-Faroek-Erwin Siap Tuntaskan Final Time Rally 2024 NTB

Kontingen Tinju Banjarmasin Boyong Piala Danrem, Juara Umum Kejurprov Pertina Kalsel 2024

Wisudawati Kebidanan STIKes Abdi Persada Banjarmasin Lulus Uji Kompetensi Nasional