Banjarmasin, BARITO – Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin, kembali menyelenggarakan Religi Expo ke-lima.
“Artinya sudah kali ke- lima LK3 menyelenggarakannya,” kata Rafiqah, Direktur LK3 Banjarmasin, Rabu, (23/10) di Sekretariat LK3 ,Jalan Soetoyo S Komplek Rajawali.
Rafiqah menuturkan, kegiatan ini sebagai bentuk eksplorasi ragam budaya dan agama yang ada di Kota Banjarmasin. Bahwa di Banjarmasin sudah sejak zaman dulu toleransi terbangun, terbukti berbagai budaya, agama, bahasa dan suku hidup rukun.
” Di kota ini terbentuk kampung-kampung suku dan etnik seperti Pacinan, Kampung Melayu, Kampung Arab, Kampung Ambon, Kampung Bugis, Kampung Jawa dan lainnya. Membentuk cerita kota tentang keteladanan kehidupan yang rukun dan saling toleransi,” lanjut Rafiqah.
Tujuan dari Religi Expo ini untuk membangun kesadaran bersama akan pentingnya mengelola dan merawat kebhinekaan, saling menghargai atas kenyataan keberagaman. Tema tahun ini adalah “Banjarmasin Kota Rukun” dan akan berlangsung dari tanggal 25 – 27 Oktober 2019.
Lokasi acara adalah di Km. 0 Banjarmasin, dan akan dibuka Walikota Banjarmasin, H. Ibnu Sina.
Ketua Panitia Pelaksana, Isya Azhari menjelaskan, ada 4 rangkaian kegiatan dalam Religi Expo kali ini, yakni pertama, diikuti lembaga/komunitas agama-agama, forum kebhinekaan, organisasi perempuan dan pemuda serta lembaga pendidikan berbasis keagamaan. Kedua, pertunjukan seni dan budaya dari berbagai agama dan komunitas, ketiga, lomba mewarna ibu dan anak, dan melukis tanggui, dan ke-empat Festival Pakaian Adat Nusantara.
Sementara itu Koordinator Stand Religi Expo, Rakhmalina Bakhriati mengungkapkan, dari tahun ke tahun kegiatan ini mendapat respon yang sangat positif dan apresiasi dari banyak pihak, tidak terkecuali pemerintah daerah dan para tokoh agama.
“Salah satu respon positif itu dapat dilihat dari jumlah peserta dan penampil yang terus bertambah. Sampai saat ini peserta expo berjumlah 35 peserta, namun karena keterbatasan hal teknis dan sarana yang ada, banyak lembaga dan komunitas yang tidak bisa terakomodir,” kata Rakhmalina Bakhriati.
Di Religi Expo, juga ada panggung budaya. Sampai hari ini sudah ada 40 kelompok penampil yang akan memeriahkan panggung budaya. Jumlah ini diyakini akan terus bertambah.
Kordinator Bidang Acara Religi Expo, Iskandar Sibawai menambahkan, seperti tahun lalu, ada lebih 60 penampil budaya, yang semuanya berpartisipasi secara sukarela.
“Mereka memeriahkan acara dan berlomba bisa tampil di panggung budaya,” ujar Iskandar Sibawai yang kerap disapa Isbay itu.
Workshop HAM
Direktur LK3 Rafiqah mengatakan, kegiatan Religi Expo juga dirangkai dengan workshop “Standar Norma HAM” bersama Komnas HAM. Kegiatan akan digelar, Kamis (24/10) besok yang di ikuti oleh SKPD dan CSO, serta Dialog Kerukunan bersama Pusat kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag RI dengan FKUB pada 26 Oktober 2019.
“Mudah-mudahan kegiatan ini membawa manfaat,” pungkasnya.
Penulis: Cynthia